Jum'at, 19/04/2024 16:34 WIB

123 Siswa Terbaik Daerah Ikuti KRAN

enam peserta terbaik tersebut akan diberikan pelatihan terlebih dahulu, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Pembukaan kompetisi Roket Air Nasional di TMII Jakarta, Sabtu (28/09)

Jakarta – Sebanyak 123 siswa yang berasal dari berbagai kota di Indonesia mengikuti Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN), yang diselenggarakan Pusat Peragaan IPTEK (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tunggi (Kemenristekdikti) pada tanggal 29-30 September. Kompetisi ini dilaksanakan di PP-IPTEK, TMII dan Lapangan Pusat Teknologi Roket Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Rumpin Bogor.

Para siswa-siswi tersebut merupakan 10 terbaik di daerahnya masing-masing, yang sebelumnya telah menyelenggarakan Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) di masing-masing wilayah, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Seran8. Cilegon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Jombang, Pontianak, Banjar Baru, Bandar Lampung & dan Palembang.

Menurut Direktur PP IPTEK, M. Syahrial Annas, kompetisi roket air merupakan ajang adu kreatifitas di bidang teknologi kedirgantaraan, dimana roket air digunakan sebagai salah satu medianya. Dalam kompetisl ini, peserta akan adu ketermpilan dalam mendesain dan meluncurkan roket air berdasarkan zona sasaran yang sudah ditentukan mengacu pada aturan yang berlaku pada kompetisi tingkat internasional yang jaraknya dari titik luncur sepanjang 80 meter.

“Tujuan Kompetisi roket air untuk menumbuhkembangkan minat, kreatifitas, dan inovasi pelajar Indonesia terhadap pengembangan teknologi kcdirgantaraan. Kompetisi ini terdiri dari 2 sesi, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air,” ujar Syahrial kepada awak media di PP Iptke, TMII, Jakarta, Sabtu (29/09).

Syahrial menambahkan, nantinya akan diambil dari enam terbaik dari peserta tersebut untuk mewakili Indonesia di Kompetisi Roket Air lnternasional pada ajang Asia Pacific Space Agency Forum (APRSAF) yang tahun ini diselenggarakan di Singapura pada tanggal 2-4 November 2018.

“Kita akan mengambil enam terbaik, kemudian direkomendasikan untuk mengikuti ajang di Singapura pada November mendatang,” tambahnya.

Namun, lanjut Syahrial, sebelum diberangkatkan ke Singapura, enam peserta terbaik tersebut akan diberikan pelatihan terlebih dahulu, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

“Anak-anak yang datang adalah para pemenang di daerah masing-masing. Mereka merupakan juara di regional. Mereka sebelumnya telah memiliki bekal. Dan pemenang di nasional nanti akan tetap dilatih kembali untuk mengikuti kompetisi di kancah internasional,” lanjut pria asal Sulawesi tersebut.

Senada dengan Syahrial, Kepala Biro ESDM Kemenristekdikti, Ari Endrarto yang membuka acara tersebut menilai pentingnya ajang-ajang seperti itu untuk dapat meningkatkan kreativitas anak-anak bangsa, yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa depan.

“Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan bisa menghasilkan produk yang bisa digunakan negara ini,” ujar Ari.

Menurutnya, anak-anak Indonesia perlu dibekali dan harus terus dilatih agar nantinya mereka bisa menjadi orang-orang yang bisa membanggakan tanah air, khususnya dalam pengembangan teknologi di Indonesia.

“Maka dari itu, generasi bangsa yang nanti sebagai bekal jadi pemimpin harus memiliki empat C, Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (Kreativitas), Communication (Komunikasi), dan Collaboration (Kolaborasi),” pesannya.

 

 

 

 

 

KEYWORD :

Roket Air PP Iptek Kemenristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :