Kamis, 25/04/2024 06:54 WIB

Campur Tangan AS di Timteng Alasan Harga Minyak Naik

Jika dia (Trump) tidak ingin harga naik, Presiden Trump harus berhenti mengganggu wilayah Timur Tengah.

Kilang minyak (Foto: Shutterstock)

Tehran - Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zangeneh angkat bicara soal mahalnya harga minyak dunia. Ia mengatakan,  harga akan stabil jika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak campur tangan di Timur Tengah.

"Jika dia (Trump) tidak ingin harga naik, Presiden Trump harus berhenti mengganggu di wilayah itu, menimbulkan ketegangan dan menghambat produksi dan ekspor minyak Iran," kata Namdar Zangeneh.

Berbicara di Teheran, Zangeneh menyalahkan ketidakstabilan harga minyak pada "kebijakan anti-Iran" Washington.

"Menurunkan harga minyak sekaligus mengurangi ekspor minyak Iran adalah hal yang mustahil," kata Zangeneh.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa, Trump meminta Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkatkan produksi minyak dengan maksud untuk mengurangi harga internasional.

Pada Mei, Trump secara sepihak menarik negaranya dari perjanjian nuklir penting yang ditandatangani pada 2015 antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman).

Ia kemudian mengembalikan sanksi AS terhadap Teheran, yang telah dicabut berdasarkan ketentuan perjanjian sebagai pertukaran untuk pembatasan program energi nuklir Iran.

Sanksi tersebut diperkirakan akan berdampak pada ekspor minyak Iran, yang memberikan Teheran pendapatan untuk membiayai anggaran nasionalnya. (aa)

KEYWORD :

Iran minyak Timur Tengah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :