Sabtu, 20/04/2024 10:39 WIB

Indonesia Duduki Peringkat Kedua Penanganan Campak Terburuk di Dunia

pemerintah sudah memberikan vaksin rubella ke enam provinsi di Pulau Jawa. Saat ini, pemerintah tengah mendistribusikan vaksin serupa ke 28 provinsi lainnya.

Ilustrasi bayi yang membutuhkan gizi (Money Sharma/AFP)

Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan setiap tahunnya terdapat 2700-2800 anak Indonesia yang lahir cacat karena ibunya terinfeksi virus rubella saat hamil.

“Ini sangat darurat, kalau ada satu saja yang terkena [congenital] rubella syndrome di keluarga, ini kiamat kecil dalam keluarga,” ujar Aman, Kamis, di Jakarta.

Aman mengatakan anak yang lahir dari ibu hamil terinfeksi rubella, 90 persen berpotensi mengalami congenital rubella syndrome, berupa cacat pendengaran, penglihatan, otak kecil, atau bahkan kelainan jantung.

Orang tua, ujar Aman, membutuhkan Rp300juta – 400 juta per tahun untuk merawat anak yang cacat sejak lahir karena virus rubella.

Indonesia, kata Aman, merupakan negara dengan penanganan campak terburuk kedua sedunia, setelah India. Di Papua saja, berdasarkan catatan IDAI, terdapat hampir 700 anak Asmat terkena campak, 100 di antaranya meninggal.

“Kita harus menyelamatkan bangsa ini, ini investasi masa depan,” imbau Aman.

Jangankan Indonesia, menurut Aman, di Amerika saja terdapat 20 negara bagian yang terkena campak. Begitu juga di Eropa dan Australia.

“Penanganan campak tidak mudah, ini penyakit mematikan, bisa berdampak pada pneumonia, diare dan kurang gizi,” kata Aman.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan campak merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus dan mudah menular. Sedang rubella merupakan penyakit akut yang kerap menginfeksi anak dan dewasa yang rentan dengan gejala tidak spesifik, namun mudah menular.

Kementerian Kesehatan mencatat sepanjang 2014-2018 terdapat 57.056 kasus suspek campak-rubella. Sebanyak 8.964 di antaranya positif terkena campak, sedang 5.737 lainnya positif rubella.

Tahun lalu, pemerintah sudah memberikan vaksin rubella ke enam provinsi di Pulau Jawa. Saat ini, pemerintah tengah mendistribusikan vaksin serupa ke 28 provinsi lainnya. (AA)

KEYWORD :

Campak Penyakit Dokter




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :