| Selasa, 14/08/2018 15:50 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan menyatakan masih memiliki dinamika ekonomi yang solid dan kuat di tengah-tengah serangan ekonomi yang terjadi kepada negara tersebut.
"Dinamika ekonomi
Turki masih solid, kuat dan utuh, dan akan terus begitu," kata
Erdogan di hadapan para duta besar
Turki dalam pertemuan di Kompleks Kepresidenan di Ibu Kota Ankara, Senin (13/08) waktu setempat.
Pekan lalu, Presiden
AS Donald
Trump menyerang
Turki dengan menaikkan tarif impor terhadap aluminium dan besi
Turki menjadi 20 dan 50 persen.
"Ada Organisasi Perdagangan Dunia namun jika kita lihat langkah-langkah yang diambil melawan
Turki, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia? Anda bisa menjadi seorang presiden atau apa saja. Tetapi Anda tidak bisa bangun di suatu pagi dan berkata, "Saya akan menerapkan tarif besar untuk aluminium dan baja`," kata
Erdogan.
Erdogan juga menambahkan bahwa tidak ada dasar dari perkembangan nilai tukar yang kini terjadi. "
Turki sedang diserang di bidang ekonomi, juga di area lain,` katanya.
"Di satu sisi Anda ingin menjadi mitra strategis, tapi di sisi lain Anda menembakkan peluru kepada mitra strategis Anda," lanjut
Erdogan.
Hubungan antar kedua negara semakin gawat setelah
Trump mengancam menjatuhkan sanksi kepada
Turki karena Pastor Amerika Andrew Craig Brunson, yang diringkus di Provinsi Aegean, Izmir, pada Desember 2016 lalu.
Brunson didakwa melakukan tindakan kriminal, termasuk kegiatan mata-mata untuk PKK, yang masuk dalam daftar kelompok teror oleh
AS dan
Turki dan Organisasi Teror Fetullah (FETO), kelompok di belakang usaha kudeta yang berhasil digagalkan pada Juli 2016.
Jaksa penuntut umum
Turki menuntut 15 tahun penjara untuk Brunson karena melakukan tindak kriminal untuk kelompok teror tanpa menjadi anggota, hingga 20 tahun untuk dakwaan tindakan mata-mata militer atau politik.
Erdogan meyakinkan bahwa nilai tukar mata uang akan kembali ke tingkat yang masuk akal. Dia meminta para duta besar
Turki untuk terus bekerja dengan semangat mobilisasi dan terus bekerja dengan lebih efisien dengan berorientasi hasil di periode baru ini.
KEYWORD :
Erdogan Turki AS Trump