Kamis, 18/04/2024 13:02 WIB

Lima Langkah Persiapkan Anak Hadapi Bencana Alam

Tak mudah bagi anak untuk siap khususnya secara mental dalam menghadapi bencana alam. Bagaimana caranya? 

Kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)

Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala richter yang nyaris meluluhlantakkan bagian utara Lombok tidak hanya membuat kondisi fisik rusak, tetapi juga secara mental munculkan trauma.

Terlebih bagi anak-anak yang bisa jadi belum memahami peristiwa alam yang terjadi. Sementara efek trauma lebih bersifat jangka panjang bagi anak.

Untuk itu, perlu bagi orang tua untuk membantu menyiapkan anak saat menghadapi bencana alam.

Berikut cara yang bisa Anda lakukan seperti yang dilansir dari Momies daily%

1. Jelaskan dengan fakta

Sesuaikan semua penjelasan dengan bahasa yang dipahami anak, jangan sampai berbohong atau memberi tahu fakta yang salah. Jelaskan satu per satu jenis bencana sampai anak benar-benar paham, baru jelaskan bencana berikutnya. Membaca buku bergambar juga bisa membantu anak untuk lebih mudah memahami bencana alam.

Jika bencana sudah terjadi, tanyakan pada anak apa yang ia tahu. Anda bisa meluruskan fakta yang salah dan juga menjelaskannya dengan bahasa yang dipahami anak-anak. Misal menjelaskan gempa bumi dengan batu di bawah tanah bergeser jadi tanahnya bergerak.

2. Buat anak tetap merasa nyaman

Katakan yang sebenarnya dan tidak perlu bilang ia tidak boleh takut. Lebih bijak untuk meyakinkannya seperti ini “mungkin nanti kamu akan takut, tapi ini bisa terjadi bisa juga tidak terjadi. Nanti kalau terjadi kita harus melakukan ini ya”.

Kemudian jelaskan tentang prosedur jika bencana terjadi. Jangan takut-takuti anak. Kita kan mau ia waspada, bukan ketakutan.

3. Buat rencana keluarga

Bencana bisa saja terjadi saat anggota keluarga sedang terpisah. Jika anak sudah usia sekolah, beritahu anak apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi ketika anak sedang di sekolah.

Ingatkan anak, bencana yang paling mungkin terjadi di daerah tempat tinggal. Misalnya Indonesia yang rawan sekali gempa bumi atau gunung meletus. Jangan lupa buat daftar nomor telepon darurat dan simpan di tempat yang mudah terlihat seperti pintu kulkas atau simpan di ponsel anak. Anak usia 5 tahun sudah bisa diajari mengingat nomor telepon orangtua lho!

Jika anak-anak di sekolah, pastikan ia mengikuti gurunya sampai keadaan cukup aman dan orangtua bisa menjemput ke sekolah.

4. Persiapkan tas bencana

Tas bencana bisa berisi beberapa pakaian ganti, jaket, makanan instan, air minum, senter dan baterai, pembuka kaleng, uang tunai, fotokopi kartu identitas, telepon seluler dan powerbank, masker, obat-obatan, pembalut, serta kunci cadangan untuk rumah dan mobil.

Biarkan anak-anak terlibat dalam menyiapkan tas bencana ini. Perbolehkan ia menyimpan beberapa mainan atau buku gambar untuk menenangkan anak, meski bencana mungkin terjadi ia akan tetap bisa bermain.

5. Batasi tontonan tentang bencana

Video bencana menakutkan bagi orng dewasa apalagi anak-anak. Batasi tontonannya agar ia tidak takut berlebihan.

Terakhir, jangan lupa pastikan prosedur darurat bencana pada daycare atau sekolah anak. Sosialisasikan juga pada pengasuh di rumah apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana saat pengasuh hanya berdua dengan anak.

KEYWORD :

Tips Anak Bencana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :