
Ilustrasi kilang minyak
Jakarta - Setelah keluar dari pakta 2015 pada Mei, Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran pada Agustus dan November. Negeri Paham Sam bahkan sudah mengancam sejumlah negara agar segera menghentikan pembelian minyak mentah Iran jika tak ingin berurusan dengan AS.
Keputusan Amerika tentu tidak saja menyengsarakan Negeri Para Mullah, tetapi juga sejumlah negara-negara besar yang sudah puluhan tahun mengimpor minyak mentah dari Iran.
Jepang, pelanggan terbesar ketiga Iran, mengimpor 140.000 barel minyak per hari dari negara Timur Tengah dalam enam bulan pertama tahun ini, 32 persen lebih banyak dibandingkan tahun 2015, menurut data dari konsultan industri FGE.
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
Sementara itu, Korea Selatan telah memangkas pengiriman dari Iran sebesar 30 persen dalam periode menjadi 81.000 barel per hari, tetapi Taiwan pembeliannya justru meningkat hingga 11.000 barel setiap hari tahun ini dari nol tiga tahun lalu.
China dan India, yang bersama-sama membeli sekitar 1,4 juta barel minyak mentah Iran selama tiga bulan terakhir, mungkin akan memiliki dampak yang lebih besar pada pasar minyak yang lebih luas.
China, yang saat ini terlibat dalam sengketa perdagangan dengan AS, belum membuat pengumuman apakah akan menghentikan pembelian minyak mentah Iran. India yang juga mengimpor minyak mentah terbesar kedua Iran sejauh ini masih belum memberikan kejelasan.
Sementara negara Asia Selatan mengatakan rencananya untuk mencari pengecualian dan juga melihat mekanisme pembayaran alternatif, pemerintah juga meminta penyuling untuk menahan semua kemungkinan, termasuk nol impor.
Diduga Terkontaminasi, Hampir 12 Persen Rempah India Tidak Penuhi Standar Kualitas dan Keamanan
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Raja Salman menyetujui permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak mungkin hingga dua juta barel, sebagai alternatif negara yang mengimpor minyak dari Iran.
Arab Saudi adalah pengekspor minyak utama dunia dan biasanya menyimpan setidaknya 1,5 juta hingga dua juta barel per hari kapasitas cadangan, menurut Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat. Ini menghasilkan sekitar 10 juta barel minyak mentah per hari, menurut OPEC.
KEYWORD :
India Iran Amerika Serikat minyak