Jum'at, 19/04/2024 06:51 WIB

Saham Twitter Anjlok

Saham Twitter menurun setelah perusahaan itu menonaktifkan 70 juta akun mencurigakan  Barry Eitel

Ilustrasi pengguna Twitter

San Francisco – Saham Twitter ditutup melemah sebanyak lebih dari 5 persen pada Senin menyusul penangguhan jutaan akun palsu yang berdampak pada jumlah pengguna aktif bulanan Twitter.

Pada Jumat malam, Washington Post menerbitkan sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Twitter telah menangguhkan sekitar 70 juta akun pada Mei dan Juni tahun ini untuk menampik anggapan bahwa platform tersebut membantu penyebaran informasi yang salah.

Saham Twitter ditutup melemah sebanyak hampir 10 persen pada Senin pagi, namun kembali menguat dan ditutup pada USD44,14, turun 5,4 persen dari Jumat.

Menurut sebuah sumber, Twitter memiliki 336 juta pengguna aktif bulanan selama kuartal pertama 2018. Kekhawatiran investor pun berkurang setelah kepala keuangan Twitter, Ned Segal, mengatakan bahwa akun palsu biasanya tidak termasuk dalam jumlah pengguna aktif.

“Sebagian besar akun yang dinonaktifkan tidak termasuk dalam laporan kami karena mereka belum aktif di platform selama 30 hari atau lebih. Terkadang, mereka tidak masuk hitungan karena kami lebih dahulu menggagalkan pendaftaran akun mereka,” jelas Segal dalam cuitannya.

Segal menekankan bahwa laporan Washington Post telah salah mengartikan bagaimana Twitter menangani akun yang mencurigakan.

"Jika kami menghapus [70 juta] akun, maka Anda akan mendengar langsung dari kami. Laporan itu memotivasi kami untuk meningkatkan layanan kami," ujar dia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun menggunakan laporan itu untuk mengecam beberapa media lewat cuitan-cuitannya.

Twitter menyingkirkan akun palsu dengan cepat. Apakah itu termasuk New York Times yang payah dan mesin propaganda untuk Amazon, Washington Post, yang terus-menerus mengutip sumber anonim, yang menurut saya tidak ada - Mereka semua akan tersingkir dari bisnis dalam 7 tahun!" (AA)

KEYWORD :

Twitter Saham Sosial Media Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :