Rabu, 24/04/2024 05:22 WIB

Tiongkok Buka Pintu Lebar untuk Produk-produk Asing

Reformasi ekonomi telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan Cina, dan bahwa dasar-dasar yang mendukungnya tetap tidak berubah.

Bendera kebangsaan China berkibar di sekitar kontainer (Foto: Reuters)

Sofia - Pemerintah Tiongkok akan tetap membuka pintu lebar-lebar untuk produk-produk asing yang berhasil mengangkat pertumbuhan ekonominya. Begitupun hal-hal yang berbauh reformasi.

Begitu kata Perdana menteri Republik Rakyat Tiongkok, Premier Li Keqiang pada Sabtu, sehari setelah Washington dan Beijing mulai memberlakukan tarif senilai USD34 miliar dari impor satu sama lain.

"China akan membuka pintunya lebih luas terhadap produk asing karena perdagangan bebas perlu ditegakkan secara tegas untuk memastikan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan," kata Li pada pertemuan puncak para pemimpin Eropa Timur di Sofia, dilansir Reuters, Sabtu (7/7).

"Untuk produk luar negeri yang memenuhi kebutuhan konsumen CHina, kami akan membuka pintu lebih lebar. Kami akan menurunkan tarif impor secara keseluruhan ke pasar China," katanya melalui seorang penerjemah, tanpa merincinya.

Li mengatakan reformasi ekonomi telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan Cina, dan bahwa dasar-dasar yang mendukungnya tetap tidak berubah.

"Membuka diri telah menjadi pendorong utama agenda reformasi China sehingga kami akan terus membuka lebih luas ke dunia, termasuk memperluas akses pasar bagi investor asing," katanya.

Beijing sebelumnya menuduh Washington memicu "perang dagang skala terbesar". Pemerintah AS mulai memberlakukan tarif untuk barang impor China pada Jumat dan segera dilawan dengan tindakan serupa dari China.

Tidak ada pihak yang memberikan tanda kesediaan untuk memulai pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata, meskipun Li mengatakan, perang dagang tidak pernah menjadi solusi dan tidak ada yang akan mendapatkan keuntungan darinya.

KEYWORD :

China Amerika Serikat perang dagang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :