Rabu, 24/04/2024 14:58 WIB

Orangutan Kalimantan Mati dengan 7 Peluru

Saat ditemukan, orangutan itu hanyut terbawa arus kanal dan tersangkut batang kayu di dekat perkebunan sawit

Ilustrasi Orangutan

Jakarta – Pemerintah menemukan seekor orangutan mati dengan tujuh butir peluru di kanal konsesi perkebunan sawit Wana Sawit Subur Lestari (WSSL) II, Seruyan, Kalimantan Tengah.

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Adib Gunawan mengatakan saat dievakuasi Senin lalu, kondisi orangutan jantan berusia sekitar 20 tahunan itu mengenaskan. Selain tujuh peluru, bangkai orangutan itu sudah membusuk dengan sejumlah luka di tubuhnya.

“Kondisi orangutan sudah membusuk, diperkirakan meninggal 1-2 pekan lalu,” ujar Adib dilansir Anadolu.

Adib mengatakan orangutan itu hanyut terbawa arus kanal. Kemudian tersangkut batang kayu di dekat perkebunan sawit. Hasil nekropsi, kata Adib, menyimpulkan bahwa terdapat bekas benda tajam di kaki, tangan dan punggung orangutan.

Kemudian pada Jempol kirinya hilang, dengan perut dan leher berlubang. “Ada tindak kekerasan yang dialami orangutan itu,” ujar Adib.

Adib mengatakan orangutan itu belum terlalu lama tinggal di Taman Nasional Tanjung Putting. Dia dilepas liarkan pada 2014 lalu. Saat ini, menurut Adib, BKSDA Kalimantan Tengah dan kepolisian setempat masih menyelidiki kasus ini.

Orangutan merupakan habitat asli wilayah tropis. Mereka hanya hidup di Borneo dan Sumatra. WWF mencatat pada 2004 total populasi orangutan di Pulau Borneo yang meliputi wilayah Indonesia dan Malaysia hanya bersisa 54.000 ekor.

Habitat orangutan terus berkurang seiring maraknya perburuan, penebangan liar dan ekspansi perusahaan yang mengancam tempat tinggal dan sumber makanan satwa ini.


KEYWORD :

Orangutan WWF Kalimantan Hewan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :