Sabtu, 27/04/2024 04:15 WIB

Waspada, Kelebihan Vitamin C dapat Mengancam Kesehatan

Meski memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mengonsumsi vitamin C berlebih dapat berbahaya bagi kesehatan.

Makanan yang mengandung vitamin C.(Foto : Boldksy.com)

Jakarta - Penelitian telah membuktikan bahwa vitamin C sangat bermanfaat bagi tubuh. Nutrisi ini sangat penting untuk menjaga sel-sel tubuh tetap sehat. Ini juga membantu dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Vitamin C juga dikenal untuk menjaga kulit tetap kenyal. Ini membantu penyerapan zat besi dan menyembuhkan luka. Kondisi baik tulang, gigi, pembuluh darah, dan tulang rawan dipertahankan karena asupan vitamin C.

Tubuh kita tidak membuat vitamin C dan karena itu merupakan bagian integral, kita mengkonsumsinya melalui diet atau suplemen. Namun, bagi mereka yang tidak tahu atau percaya, kelebihan konsumsi vitamin C bisa memiliki efek samping.

Baca terus untuk mengetahui beberapa potensi risiko kesehatan akibat konsumsi vitamin C berlebihan.

1. Masalah Gastrointestinal
Terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan kram di perut, mual, dan diare. Ini terjadi ketika vitamin tidak diserap dengan baik oleh sistem gastrointestinal. Ini biasanya terjadi karena overdosis suplemen. Masalah ini terpecahkan ketika dosis dikurangi atau dihentikan sementara.

2. Batu Ginjal
Senyawa yang disebut oksalat diproduksi ketika vitamin C dimetabolisme. Oksalat ini diekskresikan dalam urin. Namun, oksalat dalam jumlah tinggi dapat bergabung dengan kalsium dalam aliran darah yang menyebabkan batu ginjal.

Disarankan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat masalah ginjal seperti batu ginjal harus menjauhi suplemen vitamin C dosis tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 1.000 mg vitamin C setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal daripada mereka yang hanya mengonsumsi 90 mg per hari.

3. Kelebihan Muatan Besi
Penyerapan zat besi difasilitasi oleh vitamin C. Hal ini mencegah terjadinya anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi dalam darah. Vitamin C mempromosikan penyerapan zat besi non-heme yang diperoleh dari makanan nabati dan juga ditemukan dalam daging.

Orang yang sudah memiliki penyimpannan besi tinggi bisa menghadapi keracunan besi ketika asupan tinggi vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. Orang yang menderita penyakit keturunan yang dikenal sebagai hemochromatosis dapat menghadapi kerusakan jaringan ketika konsumsi vitamin C dalam dosis besar memanjang dalam durasi yang lama.

4. Penyakit Kardiovaskular
Vitamin C menunjukkan sifat antioksidan. Inilah yang mencegah dan melindungi tubuh dari beberapa penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah suplemen vitamin C yang tinggi bisa menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. Kemungkinan ini lebih tinggi pada orang yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 300 mg suplemen vitamin C oleh wanita pascamenopause yang juga menderita diabetes akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, data ini diketahui hanya berdasarkan beberapa penelitian dan tidak ditetapkan secara tegas.

5. Kemungkinan Kerusakan Genetik
Beberapa penelitian telah menunjukkan kecenderungan pro-oksidan vitamin C, terutama ketika dosisnya tinggi. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan subyek sehat, vitamin C diberikan setiap hari selama sekitar 6 minggu. Pada dosis 500 mg per hari, kerusakan oksidatif telah teridentifikasi. Berdasarkan hal ini, para peneliti telah menyimpulkan bahwa vitamin C dapat merusak dan mengubah DNA yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker.

Namun, efek ini tidak diamati ketika subjek diberi dosis di bawah 500 mg. Juga, efek ini bisa jadi ketika vitamin C diambil melalui suplemen dan tidak melalui makanan alami. Konfirmasi luas pelaporan ini oleh para peneliti masih tertunda karena penelitian lain telah membantah klaim ini.

6. Interferensi dengan Obat Penipisan Darah
Vitamin C telah ditemukan bereaksi negatif dengan obat-obatan tertentu. Telah diamati bahwa vitamin C dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penyumbatan fungsi pengencer darah atau dari antikoagulan, yang pada akhirnya akan membutuhkan peningkatan dosis obat untuk menunjukkan efek.

Namun, hasil ini belum menemukan data konklusif. Namun demikian, para ahli masih memiliki pendapat bahwa orang-orang yang telah mengenakan pengencer darah seharusnya tidak mengambil lebih dari 1 gram vitamin C setiap hari. Juga, asupan vitamin C dalam kasus-kasus seperti itu akan membutuhkan pemantauan secara teratur dari mekanisme pembekuan darah di dalam tubuh seseorang.

Vitamin C telah ditemukan mengganggu hasil tes darah tertentu juga. Terutama dengan hasil tes untuk serum bilirubin dan kreatinin serum, keberadaan vitamin C dalam jumlah tinggi telah menunjukkan gangguan, yang mungkin menyebabkan hasil lab yang tidak akurat.

Kehadiran vitamin C dalam jumlah tinggi juga dapat mendistorsi hasil tes gula darah. Jika dokter Anda telah menyarankan tes patologis tertentu, beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin C.

Dosis yang dianjurkan vitamin C untuk pria adalah 90 mg per hari dan untuk wanita adalah 75 mg per hari. Seorang wanita hamil akan membutuhkan sekitar 85 mg vitamin C setiap hari. Untuk ibu menyusui, kebutuhan vitamin C setiap hari adalah 120 mg.

KEYWORD :

vitamin C suplemen overdosis penyakit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :