Sabtu, 27/04/2024 00:58 WIB

Kampanye Perdagangan Manusia di India, Eh...Malah Diperkosa

Para pegiat India mengutuk serangan yang mengagetkan itu terhadap para pekerja di garis depan.

Seorang perempuan aksi keperdulian maraknya pemerkosaan massal di India

Chennai - Lima orang yang bekerja untuk mengampanyekan anti-perdagangan manusia di India, justru malah  diperkosa oleh kelompok pria dengan todongan senjata apidi sebuah desa.

Kabar itu disampaikan petugas kepolisian setempat, Ashwini Kumar Sinha. Katanya, sejumlah pria tak dikenal membawa sembilan pegiat dalam acara pertunjukan di jalan di desa Kochang di negara bagian Jharkhand ke sebuah hutan lebat, tempat beberpa pria dipukuli dan beberapa wanita diperkosa.

"Ini kasus yang sangat jarang terjadi, dimana orang-orang yang mengampanyekan anti-perdagangan manusia telah jadi sasaran," kata Sinha kepada the Thomson Reuters Foundation dalam wawancara melalui telepon dari distrik Khunti, Jharkhand.

"Kami tidak menapikan kemungkinan keterlibatan kelompok-kelompok kejahatan dalam perdagangan manusia dan sedang menyelidiki semua aspek," ujar Sinha.

Para pegiat India mengutuk serangan yang mengagetkan itu terhadap para pekerja di garis depan.  "Kami masih memproses apa yang telah terjadi," kata Rajiv Ranjan Sinha dari Jejaring Anti Perdagangan Manusia Jharkhand.

"Ini untuk pertama kali para pekerja di lapangan telah jadi sasaran dan apa yang terjadi telah mengejutkan dan mengagetkan kami. Sekarang jadi lebih sulit untuk bekerja mengenai isu ini," ujar Rajiv.

Terdata, Hampir 20.000 wanita dan anak-anak jadi korban perdagangan manusia pada tahun 2016, naik 25 persen dari tahun sebelumnya, demikian data pemerintah.

Para pegiat mengatakan angka-angka itu di bawah dari apa yang dilaporkan, khususnya akibat kurang kesadaran di kawasan-kawasan pedesaan, dengan menekankan pentingnya program-program yang dijalankan oleh berbagai badan amal untuk memerangi perdagangan manusia. (Ant/Reuters)

KEYWORD :

India Kasus Pemerkosaan Perdagangan Manusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :