Rabu, 17/04/2024 00:43 WIB

Rival AS Bujuk Trump Kembali ke Dewan HAM PBB

Kepala PBB Antonio Guterres mengatakan lebih memilih AS untuk tetap di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Presiden AS Donald Trump berbicara saat upacara penanaman pohon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di South Lawn Gedung Putih di Washington (23/4). (Foto: Reuters)

Moskow - Sekretaris Jenderal Pererikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov,  membujuk Amerika Serikat (AS) kembali ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC).

"Kami tentu saja memilih AS untuk tetap di Dewan Hak Asasi Manusia. Saya percaya bahwa arsitektur Hak Asasi Manusia adalah alat utama pada saat ini untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Guterres dalam konferensi di Moskow usai pertemuannya dengan Lavrov di Moskow.

Menteri luar negeri Rusia juga mengatakan , ia berharap keputusan AS untuk mundur dari dewan PBB belum final. Namun dia menambahkan dirinya tidak bisa setuju dengan posisi utusan AS pada Israel saat ini.

"Pemeriksaan baru-baru ini terhadap gangguan yang terjadi di sana (di Jalur Gaza), bentrokan, penembakan dan tindakan pembalasan Israel menunjukkan bahwa sebagian besar anggota Dewan Keamanan memiliki posisi yang tidak memihak," katanya, seraya menambahkan bahwa penembakan di Israel juga dikutuk oleh dewan, sama halnya dengan ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak Israel.

Mengomentari aspek tentang resolusi PBB yang tidak berjalan oleh pihak-pihak tertentu, Guterres mengatakan bahwa proses Sekretariat PBB telah diluncurkan untuk meningkatkan pelaksanaannya, namun aspek utamanya adalah bahwa negara-negara anggota tetap harus menghormati keputusan Dewan Keamanan PBB.

Mengomentari laporan Dewan HAM PBB di Ghouta Timur, kepala PBB mengatakan dia belum melihatnya.

"Saya belum melihat laporan yang disebutkan di sini, tetapi jelas bagi saya ada pelanggaran berat hak asasi manusia baik oleh tentara Suriah dan divisi bersenjata yang beraksi di Suriah," katanya.

Sebelumnya, Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengeluarkan laporan yang menyebutkan serangan Ghouta Timur disertai dengan pelanggaran berat yang dilakukan oleh semua pihak.

Seperti diketahi, Pada 19 Juni, utusan AS untuk PBB, Nikki Haley, mengumumkan keputusan Presiden Amerika Donald Trump menarik AS dari badan PBB karena resolusi yang mengkritik tindakan Israel di Jalur Gaza. (aa)

 

 

KEYWORD :

UNHRC Rusia Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :