Jum'at, 26/04/2024 18:18 WIB

Penyebab Anak Mengalami Alergi Susu Sapi

Cari tau yuk, penyebab anak mengalami alergi susu sapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Susu segar

Jakarta - Sebelum tahu penyebab anak alergi susu sapi, harus diketahui dulu penyebab alergi susu secara umum. Semua alergi terhadap susu disebabkan oleh malfungsi sistem imun tubuh yang kemudian mengidentifikasi protein susu berbahaya bagi tubuh, memicu produksi antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk menetralisir protein (yang dianggap sebagai alergen).

Jika mengalami kontak dengan protein tersebut, antibodi IgE ini akan mengenalnya dan mengirimkan sinyal kepada sistem imun tubuh untuk melepaskan histamine dan zat kimia lainnya. Nah, Histamine dan zat kimia inilah yang menyebabkan berbagai tanda dan gejala.

Histamine mengambil peran dalam banyak reaksi alergi, antara lain hidung berair, mata gatal, tenggorokan kering, ruam, bintik merah yang terasa gatal, mual, diare, napas sesak dan anaphylaxis. Selain dipicu Histamine, susu sapi juga sering jadi penyebab alergi pada anak. Simak ya bun, penyebab anak mengalami alergi susu sapi, lengkap dengan penanganannya.

1. Ada dua jenis protein dalam susu sapi yang dapat menyebabkan reaksi alergi, Casein, yang ditemukan dalam bagian padat susu yang beku dan Whey, yang ditemukan dalam bagian cair susu yang tersisa setelah susu beku. Anak bunda mungkin memiliki alergi hanya terhadap satu protein susu atau keduanya.

Protein ini tidak hanya terdapat pada susu, tetapi juga pada makanan. Sebagai tambahan, kebanyakan dari mereka yang memiliki reaksi terhadap susu sapi juga alergi terhadap susu domba, kambing dan kerbau. Mereka yang memiliki alergi terhadap susu sapi juga dapat memiliki alergi terhadap susu kedelai.

2. Alergi susu berbeda dengan intoleransi protein susu dan intoleransi laktosa. Intoleransi atau ketidakmampuan tubuh menerima suatu zat tidak berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh serta memiliki gejala dan pengobatan yang berbeda dengan alergi susu.

3. Alergi susu adalah sejenis alergi makanan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh penderita yang menganggap suatu kandungan pada protein, dalam hal ini adalah susu, sebagai zat yang berbahaya. Peringatan ini kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi immunoglobulin E untuk menetralkan alergen tersebut. Proses ini menghasilkan pelepasan histamin dan zat kimia lain di dalam tubuh yang kemudian menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi susu tertentu.

Tipsnya, jika anak bunda memiliki penyakit alergi  konsultasikan dengan dokter untuk memastikan hal itu. Jangan memberi susu sapi dan produk susu pada bayi selama seminggu atau lebih, kemudian coba dikasih lagi untuk melihat apakah gejala-gejalanya datang kembali.

Ini merupakan cara terbaik untuk mebuktikan apakah anak Anda benar-benar alergi terhadap susu sapi- tapi ini hanya boleh dilakukan dengan bantuan dokter karena makanan olahan susu adalah sumber nutrisi yang sangat baik dan penting untuk bayi jika tidak diberi maka harus ada alternatif lain sebagai pengganti.

Ada formula khusus yang tersedia untuk bayi yang dapat diresepkan oleh dokter. Formula ini mungkin memiliki aroma tidak menyenangkan bagi orang dewasa, tapi bayi yang membutuhkan dapat menerimanya dengan cukup baik. Jika anak bunda minum ASI, bunda jangan minum susu sapi atau makanan susu selama setidaknya satu minggu.

Untuk dapat terus melakukan hal ini perlu saran dari ahli gizi atau dokter untuk memastikan bahwa bunda mendapatkan jenis makanan yang dibutuhkan sebagai pengganti susu. Untungnya bayi dengan alergi susu sapi biasanya tidak alergi lagi setelah satu atau dua tahun, sehingga mereka bisa makan makanan yang sama seperti anak-anak lainnya.

KEYWORD :

alergi susu sapi anak lemak protein




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :