Sabtu, 20/04/2024 05:04 WIB

Negara Iklim Tropis Rentan Alami DBD dan Zika

Indonesia saat ini berada dalam problematika triple burden disease.

Penduduk Indonesia rentan mengalami penyakit tropis.(Foto : Andi Mardana/Jurnas.com)

Jakarta - Berada di garis khatulistiwa menjadikan Indonesia sebagai negara tropis dengan dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Kendati demikian, masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis rentan terhadap enyakit-penyakit tropis.

Dr. Musawir Arif, selaku Health Expert Jagadiri menjelaskan berberapa penyakit tropis yang dialami masyarakat Indonesia yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan Data Kemenkes 2016 tercatat sebanyak 202,314 penderita DBD dengan angka kematian sejumlah 1.593 jiwa secara nasional.

"Penyakit tropis dengan risiko kategori tinggi lainnya adalah Zika. Singapura tercatat menempati peringkat pertama penyebaran virus zika dengan 275 kasus pada 2016," jelas dr. Musa di Jakarta..

Sementara, kata Ia kunjungan Warga Negara Indonesia (WNI) ke Singapura per hari berkisar 9.000 orang baik untuk bisnis atau wisata. Selain itu, setidaknya ada 240 ribu WNI menetap di Singapura yang tentunya bebas hilir mudik pulang ke Indonesia. "Sehingga risiko terkena virus zika tidak bisa dianggap sepele," sambungnya.

Lebih lanjut dr. Musa menerangkan, Indonesia saat ini berada dalam problematika triple burden disease. Pertama, tingginya angka penyakit tidak menular klasik seperti TBC, Kusta, Diare, DBD, Typhoid serta Malaria. Kedua, tingginya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan kanker.

Ketiga, adanya kemunculan penyakit baru seperti flu burung, zika, avian influenza, flu singapur dan lainnya. "Permasalahan ini muncul karena pola hidup masyarakat yang semakin konsumtif, terjaga dan teratur, serta bermutasinya virus dan bakteri sehingga membentuk jenis penyakit baru yang semakin berbahaya," jelas dr. Musa.

Semakin meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit dari tahun ke tahun juga mengindikasi bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan risiko kesehatan yang harus diperhatikan. Setiap tahun biaya pengobatan dan biaya layanan kesehatan juga semakin meningkat.

Kesadaran akan perlunya asuransi untuk membantu masyarakat Indonesia saat terkena risiko sakit juga semakin tinggi. Hal ini terjadi terutama setelah pemerintah mengeluarkan program BPJS. Namun, sebagian masyarakat mengingingkan layanan kesehatan lebih dari BPJS, apalagi kesejahteraan masyarakat menengah di Indonesia terus meningkat.

Kebanyakan produk asuransi di luar masih tidak terjangkau oleh sebagian masyarakat karena mahal den benefit yang tidak sesuai. Hal inilah yang menjadi landasan serta kesempatan bagi perusahaan asuransi terus berinovasi dalam mengembangkan produk asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Melalui konsep One Stop Digital Insurance diharapkan dapat semakin memenuhi kebutuhan asuransi masyarakat Indonesia yang semakin kompleks, variatif, beragam, serta banyak pilihannya dan pastinya terjangkau.

KEYWORD :

penyakit tropis DBD Zika asuransi sehat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :