
Dua orang dari ratusan Napi Teroris Mako Brimob saat akan dibawa ke Nusakambangan. (Foto: Instagram Polisi_ku)
Jakarta - Sebanyak lima anggota polisi tewas saat kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Mayoritas korban akibat luka bacokan di leher dan sekujur tubuh.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPR mempertanyakan asal usul senjata tajam (Sajam) yang dimiliki para napi teroris tersebut. Ia meminta, agar kepemilikan sajam tersebut dapat diselidiki.“Ini kan menjadi pertanyaan besar kita, dari mana napi itu memiliki senjata tajam? Apakah barang-barang itu bisa diselundupkan kepada napi, dengan adanya bantuan dari petugas? Hal ini harus diselidiki, dan harus menjadi pelajaran agar ke depannya tidak terulang lagi,” kata Taufik, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/5).Kata Taufik, aparat kepolisian harus mengevaluasi pengamanan terhadap napi teroris. Apalagi, napi teroris tersebut merebut senjata milik anggota kepolisian.Baca juga.. :
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengatakan, mayoritas korban yang tewas akibat luka bacokan senjata tajam di leher dan sekujur tubuh."Mayoritas luka akibat sajam di leher, saya ulangi, luka akibat senjata tajam di leher, luka itu sangat dalam," kata Iqbal, di Mako Brimob, Rabu (9/5).
2. Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi
3. Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho
4. Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli
5. Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas TAGS : Rusuh Mako Brimob Polri Terorisme Pimpinan DPR