Jum'at, 26/04/2024 01:50 WIB

Perlunya Forum Khusus Badan Sosialisasi MPR

Penyegaran ini dilaksanakan sesuai yang disepakati dalam Rapat Pleno Badan Sosialisasi MPR pada 6 Februari 2018.

Jawa Timur -  Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah membuka Penyegaran Pemahaman Materi Empat Pilar MPR RI yang berlangsung hingga 13 Maret, di Singhasari Resort Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (11/3) malam.

Dalam sambutannya, Basarah menjelaskan bahwa penyegaran ini dilaksanakan sesuai yang disepakati dalam Rapat Pleno Badan Sosialisasi MPR pada 6 Februari 2018.

Dalam rapat tersebut diputuskan perlunya forum khusus yang bersifat refreshing (penyegaran) bagi anggota Badan Sosialisasi yang memang baru ditugaskan oleh fraksinya masing-masing-masing bergabung jadi anggota Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Forum ini, kata Basarah lebih lanjut, dimaksudkan untuk refreshing, bertukar pikiran, bertukar pengalaman, atau mungkin juga penguatan dalam hal melaksanakan tugas-tugas sosialisasi Empat Pilar MPR, khususnya tugas yang diemban oleh 45 orang anggota Badan Sosialisiasi MPR sebagai narasumber.

Para narasumber kegiatan penyegaran ini selain dari unsur Badan Sosialisasi MPR, juga dari unsur senior anggota MPR yang dulu ikut menggagas program sosialisasi Empat Pilar MPR, atau para anggota MPR yang dulu ikut terlibat dalam perubahan UUD Tahun 1945 dari 1999 hingga 2002.

Selain Ahmad Basarah, narasumber lainnya adalah Agun Gunandjar Sudarsa, ketua tim kerja sosialisasi Empat Pilar MPR yang pertama, Bambang Sadono dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Zainut Tauhid Saadi dari unsur pimpinan Badan Sosialisasi, Rambe Kamarul Zaman dari Fraksi Partai Golkar, Pataniari Siahaan, Almuzzamil Yusuf dari Fraksi PKS, dan Hardisoesilo, anggota Badan Sosialisasi yang paling senior.

Selain itu terdapat pula narasumber dari luar MPR, yaitu Haryono, Deputi Advokasi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Perlu diketahui sejak 28 Februari 2018 UKP-PIP ini telah ditingkatkan statusnya, dari unit kerja setingkat eselon satu menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sebuah lembaga setingkat menteri. Tapi, tinggal menunggu pelantikan.

Ahmad Basarah menjelaskan, Haryono memang sengaja diundang sebagai narasumber, dengan harapan  dalam pemaparannya ia dapat memberikan gambaran menyangkut pola kerja antara UKP-PIP dengan Badan Soaialisasi MPR ini nantinya. Karena kedua lembaga ini nantinya akan eksis melaksanakan sosialisasi Empat Pilar, dan sama-sama memiliki payung hukum. Badan Sosialisasi payung hukumnya UU No. 17 tentang MD3, sedangkan UKP-PIP payung hukumnya Perpres.

"Jadi, UKP-PIP dan Badan Sosialisasi MPR sama-sama memiliki legal standing," kata Basarah. Maka, dia berharap, bagaimana caranya supaya terjadi sinergitas antara MPR dan UKP-PIP. Artinya, keduanya bekerjasama menjalankan tugas-tugas membangun mental ideologi bangsa sesuai dengan prinsip yang diwariskan oleh Bapak Pendiri Bangsa dan Ibu Pendiri Bangsa.

Dalam diskusi yang berlangsung cukup menarik malam itu, Haryono mengakui, MPR dalam hal ini Badan Sosialisasi MPR adalah perintis atau yang melakukan babat alas dalam pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar. Mengenai pola hubungan kerjasama antara kedua lembaga ini agaknya akan ada pembicaraan lebih lanjut antara pimpinan UKP-PIP dan pimpinan MPR. Hanya saja Basarah meminta agar pertemuan itu juga melibatkan Badan Sosialisasi MPR.

KEYWORD :

Warta MPR Ahmad Basarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :