Komunitas Sosial Media
San Fransisco - Hasil penelitian dari periset di Massachusetts Institute of Technology mengungkapkan berita palsu yang diunggah di Twitter sebanyak 70 persen lebih banyak disebarkan oleh pengguna media sosial dibanding berita benar.
Dalam studi tersebut dikatakan, berita hoaks disebarkan dengan sengaja, dengan memalsukan berita yang sudah direkayasa dan menggunakan sumber yang tidak valid, hingga kemudian disebarkan dengan masif di internet.Momok berita palsu mulai berkembang mulai dua tahun lalu sepanjang pemilihan presiden 2016 di Amerika Serikat dan saat warga Inggris disibukkan dengan rencana untuk hengkang dari Uni Eropa.Studi tersebut dilakukan dengan membaca ratusan ribu berita yang tersebar di Twitter antara tahun 2006 dan 2017. Para periset menemukan bahwa 126 ribu cerita palsu dapat disebarkan oleh kira-kira tiga juta orang.
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
penelitian Sosial Media Sosmed Berita Hoax



























