
Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie
Jakarta - Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk melanjutkan kepemimpinan Setya Novanto hingga 2019 nanti. Airlangga terpilih secara aklamasi melalui rapat pleno Partai Golkar.
Namun, jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), masa jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar menjadi polemik.Sejumlah kader Golkar mendukung Airlangga meneruskan masa jabatan Novanto hingga 2019. Sementara, sebagian kader Golkar menginginkan agar Airlangga melanjutkan kepemimpinan hingga lima tahun ke depan.Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai. Dimana, dalam putusan pleno, masa jabatan Airlangga hingga 2019.Baca juga :
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
"Saya cuma tunduk loyal pada keputusan tertinggi partai, kalau keputusan tertinggi yang ada sekarang pleno ya kita ikuti. Kalau diubah di yang lebih tinggi lagi, Rapimnas, kita ikuti. Kalau nanti lebih tinggi lagi Munaslub kita ikuti," kata Ical disela Rapimnas Partai Golkar, di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12).Sebelumnya, Airlangga enggan berspekulasi terkait masa jabatan kepemimpinannya di Partai Golkar. Ia menyerahkan kepada yang berwenang, dalam hal ini seluruh pemilik hak suara pada Munaslub nanti.
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Setya Novanto