Kamis, 25/04/2024 07:56 WIB

Pemerintah Dinilai Tak Konsisten Wujudkan Swasembada Pangan

Pemerintah dinilai tidak konsisten dalam mewujudkan swasembada 11 komoditas pangan sebagaimana yang menjadi program nawacita Presiden Jokowi.

nggota Komisi VI DPR, Bambang Haryo

Jakarta - Pemerintah dinilai tidak konsisten dalam mewujudkan swasembada 11 komoditas pangan sebagaimana yang menjadi program nawacita Presiden Jokowi.

Demikian dikatakan Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo, saat beraudiensi dengan 450 perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gresik–Lamongan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (09/10). Turut hadir Wakil Ketua Komisi IV Viva Yoga, Anggota Komisi IV Endro Hermono Anggota Komisi VII Harry Poernomo dan Anggota Komisi VI Khilmi.

"Swasembada pangan adalah program pemerintah yang digadang sejak awal. Namun, sampai saat ini, 3 tahun pemerintahan Jokowi, swasembada pangan belum juga terwujud. Parahnya, beberapa waktu lalu kita harus impor garam," kata Bambang.

Kata Bambang, salah satu bukti pemerintah tidak konsisten membangun swasembada pangan adalah banyaknya lahan produktif yang dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman dan industri. Lahan pertanian dinilai tidak lagi menjadi prioritas.

"Seperti sekarang ini kita tahu bahwa program Meikarta itu menghabisi lahan pertanian produktif kita. Sesuai UU harusnya tanah produktif tidak alihfungsikan. Regulasi tata ruangnya sudah ada, tetapi banyak sekali dilanggar pemerintah," katanya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah mencontoh Belanda yang memiliki luas lahan pertanian terbatas, namun mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya. "Jadi, ini harus betul-betul dijalankan tata ruangnya. Tidak dilakukan perubahan-perubahan, seperti di Belanda, ada daerah yang hanya berjarak 15 km dari ibukota namun tetap dipertahankan untuk lahan pertanian dan peternakan demi kepentingan pangan," terangnya.

Di sisi lain, kata Bambang, pemerintah masih saja selalu beriorientasi pada impor pangan. Disaat petani mau panen, selalu saja muncul kebijakan impor. "Nah, ini yang harus dihindari agar petani tetap melakukan usahanya di bidang pertanian dan mengusahakan pertaniannya menjadi komoditi yang swasembada," tambah politisi dapil Jawa Timur I ini.

"Belum lagi, SDM nya kurang dibinah dan seolah-olah dibiarkan beralih ke profesi lain. Jadi, hal-hal ini pemerintah harus ada satu ketegasan untuk memperhatikan permasalahan yang berhubungan dengan swasembada pangan," tegas Bambang.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VI DPR Bambang Haryo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :