Kamis, 25/04/2024 06:56 WIB

Jutaan Anak Yaman Menderita Kekurangan Gizi

Lebih dari satu juta anak-anak menderita kekurangan gizi di tengah wabah kolera yang mematikan di Yaman

Ilustrasi

Jakarta - Lebih dari satu juta anak-anak menderita kekurangan gizi di tengah wabah kolera yang mematikan di Yaman. Menurut badan amal, Save the Children bahwa setiap tahunnya anak-anak menderita kekurangan gizi di bawah usia lima tahun terus meningkat, khususnya yang tinggal di daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi.

"Jutaan orang kelaparan di Yaman setelah dua tahun konflik antara koalisi pimpinan Saudi dan pemberontak Houthi, yang menyebabkan kekurangan pangan dan pengungsian internal yang meluas," ungkap Save The Chidren dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Sky News. 

Penyebab peningkatan itu salah satunya karena peningkatan malnutrisi. Pasalnya, secara substansial hal itu akan mengurangi sistem kekebalan tubuh anak-anak, sehingga banyak yang meninggal. Setidaknya tiga kali lebih mungkin meninggal jika mereka menyerang kolera.

Penyakit diare seperti kolera juga merupakan penyebab utama malnutrisi, yang menyebabkan ketakutan anak-anak dapat kelaparan meski mereka selamat dari penyakit

Salah satu daerah yang terkena dampak paling parah akibat wabah kolera baru-baru ini adalah distrik Al Hali di kota Hodeidah di Yaman barat. Daerah ini memiliki jumlah kasus terserang kolera yang paling tinggi di negara ini.

Lebih dari 425.000 kasus dugaan kolera telah dilaporkan di seluruh Yaman sejak akhir April, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO mengatakan ada 1.900 kematian yang dilaporkan akibat penyakit ini selama periode yang sama.

"Setelah dua tahun konflik bersenjata, anak-anak terjebak dalam siklus brutal kelaparan dan penyakit. Dan itu hanya dapat diterima," kata Simpan Direktur negara Anak untuk Yaman, Tamer Kirolos.

Namun menurutnya malnutrisi dan kolera mudah diobati jika kita memiliki  akses terhadap perawatan kesehatan dan alat yang memadai yang disiapkan di rumah-rumah sakit yang ada di Yaman. 

"Tapi rumah sakit dan klinik telah hancur, petugas kesehatan pemerintah belum dibayar selama hampir satu tahun, dan pengiriman bantuan penting sedang terhambat," ungkap Simpan. 

Lebih dari 10.000 orang terbunuh sejak perang dimulai pada Maret 2015 dan jutaan lainnya mengungsi. Pada Mei tahun ini diperkirakan 17 juta orang akan menghadapi risiko kelaparan di negara ini dan akan terus meningkat apabila pemerintah tak segera bertindak. 

KEYWORD :

Kelaparan Yaman Internasional Gizi Buruk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :