Kamis, 25/04/2024 21:20 WIB

Gaya Hidup Sumbang Terendah Penyebab Kanker, Ini Pemicu Lainnya

Seringkali terdengar obrolan soal seseorang yang rajin olahraga, gaya hidup sehat, tidak merokok maupun alkohol, tapi kadang terdengar orang tersebut terdiagnosa menderita kanker. Apa yang terjadi?

Sel kanker

Jakarta - Seringkali terdengar obrolan soal seseorang yang rajin olahraga, gaya hidup sehat, tidak merokok maupun alkohol, tapi kadang terdengar orang tersebut terdiagnosa menderita kanker. Apa yang terjadi?

Sebuah penelitian telah mengamati 32 kanker dan faktor risikonya, termasuk lingkungan, gaya hidup, keturunan dan kesalahan penyalinan DNA. Menurut hasil penelitian, yang terakhir itulah yang bertanggungjawab atas dua pertiga perubahan genetik penyebab kanker, namun ada variasi yang besar.

Menurut Dr Au Siu-kie, seorang spesialis onkologi di Rumah Sakit Advent Hong Kong, sel-sel ini telah memperoleh kemampuan pertumbuhan yang tidak terkendali, untuk menghindari mekanisme kontrol normal tubuh dan pengawasan kekebalan tubuh. Dan kanker adalah penyakit yang melibatkan gen sel.

Sel ekstra tersebut bisa membentuk jaringan massa, disebut tumor, menginfiltrasi dan menghancurkan organ-organ tetangga, atau menyebar melalui pembuluh darah atau pembuluh limfatik ke organ lain.

"Tidak seperti sel normal, genetika, sel genetik, sel kanker sangat tidak stabil, dan perubahan genetik lebih lanjut terakumulasi saat sel membelah, menghasilkan banyak klon sel kanker dengan perubahan genetik yang berbeda," kata Au.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science pada Maret tahun ini. Hasilnya adalah dari 32 kanker yang diteliti bahwa secara keseluruhan, sekira 66% mutasi genetik yang menyebabkan kanker adalah hasil dari kesalahan penyalinan DNA acak; 29% disebabkan faktor lingkungan dan gaya hidup; 5% sisanya adalah warisan.

Ada variasi lain. Misal yang terjadi pada kanker paru-paru. Jenis kanker ini dipengaruhi gaya hidup dan faktor lingkungan, yaitu sebesar 65%, sementara hanya 35% yang berasal dari kesalahan DNA acak.

Sementara itu, misalnya, pada kanker pankreas, sebesar 77% disebabkan karena kesalahan penyalinan DNA acak, dan 18% karena faktor lingkungan, sementara lima persen akibat faktor keturunan.

Studi penelitian ini juga mendapatkan temuan bahwa kebanyakan kanker masa kanak-kanak adalah akibat dari kesalahan ketik DNA. Kanker bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Penelitian ini dilakukan oleh Bert Vogelstein dan Cristian Tomasetti di Johns Hokins Kimmel Cancer Center menemukan bahwa ternyata banyak kanker yang tidak hanya tidak dapat dihindari, namun sebenarnya tidak ada hubungannya dengan faktor lingkungan, gaya hidup atau faktor keturunan. Mengejutkannya, kanker lebih banyak berkaitan dengan kesalahan penyalinan DNA acak.

KEYWORD :

sel kanker gaya hidup genetika kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :