Tampilan komputer saat terserang Ransomware
Jakarta – Kepanikan melanda seluruh dunia terkait serangan virus ransomware. Virus yang bekerja dengan cara mengunci file dan meminta sejumlah uang tebusan untuk membuka file kembali ini telah menyebar ke berbagai negara.
Dikutip dari Independent, awalnya Rusia, Ukraina, dan Taiwan mengalami serangan ransomware jenis WannaCry. Tak sampai setengah hari, sebanyak 36.000 serangan diketahui telah tersebar di Spanyol, Filipina, Kazakhastan, Turki, Vietnam, Jerman, Jepang, hingga Indonesia.
Sementara perusahaan MalwareTech juga mengonfirmasi serangan terus meningkat hingga 38.000, dan memberikan dampak paling parah di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan China. Netizen di media sosial Twitter melaporkan serangan juga terjadi di Pakistan dan Italia.
Rusia juga dikabarkan mengalami serangan serupa. FedEx, sebuah perusahaan barang dan jasa tak luput dari target ransomware. ABC News merilis tak hanya FedEx, perusahaan telekomunikasi Megafon juga lumpuh akibat serangan.
Sedangkan di Indonesia, Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais geger akibat file-file pasien terkunci oleh virus ini. Pihak rumah sakit pun diminati tebusan sejumlah 300 dolar atau Rp4.000.000, yang dikirim dalam bentuk bitcoin.
“Serangan siber ini bersifat tersebar dan masif, serta menyerang critical resources (sumber daya yang sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber,” kata Direktur Jenderal aplikasi Informatika, Semuel A Pangerapan dikutip dari website Kominfo, Minggu (14/5) pagi.
Ransomware serangan siber WannaCry Kominfo
