Kamis, 25/04/2024 21:02 WIB

Pilih Pekerjakan Pengungsi, Starbuck Diboikot

CEO Starbucks menyebut upaya tersebut sebagai kritik terhadap kebijakan Presiden Trump.

Boikot Starbucks.

Tampaknya, pilihan Starbuck untuk melawan kebijakan Donald Trump mendapat perlawanan balik dari para pendukung presiden terpilih tersebut. Setelah sebelumnya, berbagai perusahaan besar mengecam kebijakan Trump, giliran Starbuck malah mendapat perlawanan balik dari para veteran yang banyak mengonsumsi kopi dari Starbuck melalui media sosial.

Paska CEO Starbucks mengumumkan rencana memperkerjakan 10.000 pengungsi pada Senin (30/1), berbagai kecaman datang dari netizen. Melalui media sosial Twitter, netizen beramai-ramai menyuarakan pemboikotan dengan menuliskan status berhastag BoycottStarbucks.

Sementara itu, CEO Starbucks menyebut upaya tersebut sebagai kritik terhadap kebijakan Presiden Trump yang melarang masuknya pengungsi ke AS, serta memblokir tujuh negara muslim asal Timur Tengah. Namun langkah Starbuck tersebut, dipandang publik dunia maya sebagai sesuatu yang merugikan untuk warga Amerika. Pasalnya, mereka menginginkan agar perusahaan kopi itu tidak mempekerjaan imigran, melainkan bisa menyewa para veteran asal negeri paman Sam sendiri.

"Starbucks memilih pengungsi daripada veteran #BoycottStarbucks", twit akun @reallyo1 .

"Malam ini kematian untuk Starbucks, mari berpesta #BoycottStarbucks", ciut akun @Rosesta100.

"22 juta veteran di negara ini. Veteran mari kita bersatu dan menunjukkan kekuatan yang kita miliki kepada Starbucks #BoycottStarbucks # Veterans1st", tulis akun @MarkGeistSWP.[]

KEYWORD :

donald trump boikot starbucks




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :