Kamis, 25/04/2024 08:08 WIB

Lho, Perempuan Venezuela Ramai-ramai Jual Rambutnya

Para perantara rajin berkeliling dan berdiri di atas jembatan penghubung dua kota perbatasan itu. Mereka berteriak memanggil dan menyatakan kepada para perempuan bahwa mereka akan membeli rambut.

Ilustrasi penjualan rambut.(foto:tribun)

San Antonio - Ratusan perempuan Venezuela antri berjajar di perbatasan San Antonio, Venezuela - La Parada, Kolombia. Mereka menjual rambut-rambut panjangnya, atau pendek, untuk sekedar membeli makanan, kebutuhan bayi atau obat-obatan. Peristiwa tersebut sudah terjadi pada beberapa pekan terakhir, akibat krisis ekonomi yang melanda negara kaya minyak tersebut.

Para perantara rajin berkeliling dan berdiri di atas jembatan penghubung dua kota perbatasan itu. Mereka berteriak memanggil dan menyatakan kepada para perempuan bahwa mereka akan membeli rambut. Rambut-rambut perempuan Venezuela yang tidak terlalu panjang dihargai 60 ribu peso Kolombia, setara dengan 20 dollar AS. Sejumlah uang itu hanya cukup untuk membeli obat atau persediaan makanan yang tidak cukup untuk sebulan.

Venezuela sudah tiga tahun berada di bawah krisis. Negara sudah memberikan subsidi untuk bahan pokok, namun bahan non subsidi terlalu mahal untuk negara yang mengalami krisis. Sekantong beras, setara satu liter beras, ongkosnya mencapai sepersepuluh gaji bulanan yang mereka dapatkan. Kenyataan ini membuat warga Venezuela berpikir untuk menyeberang ke Kolombia.

Sementara itu, bisnis aksesoris rambut di Kolombia sedang booming. Para perantara di perbatasan, mencari perempuan yang bersedia menjual rambutnya untuk persediaan bahan makanan ataupun obat-obatan.

Beberapa perempuan mengeluh soal potongan rambutnya yang tidak rapi dan tampak ceroboh, yang akhirnya menyesali keputusannya menjual rambut. Sementara, tak jarang perempuan yang ditolak karena rambutnya terlalu pendek.[guardian]

KEYWORD :

perempuan venezuela krisis ekonomi jual rambut




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :