Jum'at, 20/08/2021 15:54 WIB
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah memulai pertemuan dengan para bangsawan senior pada Jumat (20/8), untuk memutuskan perdana menteri berikutnya, menyusul pengunduran diri Muhyiddin Yassin minggu ini.
Muhyiddin mengundurkan diri setelah kehilangan mayoritas suara parlemen, terpecahnya aliansi, berjuang melawan meningkatnya infeksi Covid-19, dan ekonomi yang melemah.
Mantan wakilnya, Ismail Sabri Yaakob, mendapatkan dukungan mayoritas dengan bantuan aliansi yang sama untuk menggantikan Muhyiddin.
Dikutip dari Reuters, pengumuman PM baru yang bakal ditunjuk akan dilakukan setelah pertemuan tersebut, yang dimulai sekitar pukul 14.30 WITA.
Efek Boikot Produk Israel, KFC Malaysia Tutup Gerainya untuk Sementara
Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Aceh Timur Digagalkan Bareskrim Polri
Malaysia Minta Pencarian MH370 Harus Dilanjutkan
Raja memiliki kekuatan konstitusional untuk menunjuk seorang perdana menteri, yang dia yakini akan memimpin mayoritas.
Jika dikonfirmasi, penunjukan Ismail Sabri akan merebut kembali posisi partainya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), tiga tahun setelah kalah pemilu atas tuduhan korupsi dalam skandal multi-miliar dolar di Negeri Jiran.
Minggu ini, raja mendesak para pemimpin partai politik yang berbeda untuk bekerja sama mengatasi kesengsaraan ekonomi dan kesehatan Malaysia.
Malaysia berada dalam kondisi politik yang berubah-ubah sejak kekalahan UMNO, yang telah memerintah selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan.
Mahathir Mohamad memimpin oposisi menuju kemenangan pemilihan untuk pertama kalinya, tetapi aliansi itu runtuh karena pertikaian.
Muhyiddin kemudian membentuk koalisi dengan partai-partai yang kalah dalam pemilu, termasuk UMNO, tetapi juga terbukti rapuh.