Kamis, 19/08/2021 17:01 WIB
Islamabad, Jurnas.com - Sebuah bom meledak di tengah perayaan Asyura, ritual suci umat Muslim Syiah, di Pakistan pada Kamis (19/8). Akibat kejadian ini, setidaknya 30 orang terluka, sementara korban tewas belum dikonformasi.
Dikutip dari The Times of India, polisi dan ambulans bergegas menuju lokasi pengeboman. Beberapa orang yang terluka terlihat menunggu bantuan di sepanjang jalan di kota Rof Bahawalnagar, Provinsi Punjab timur.
Salah seorang pemimpin Muslim Syiah, Khawar Shafqat, membenarkan pemboman itu dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pejabat pemerintah atau polisi juga belum memberikan komentar, karena pihak berwenang telah menangguhkan layanan telepon seluler di seluruh negeri sehari yang lalu menjelang festival Asyura.
Tanggung Jawab Produsen Galon Sekali Pakai Dipertanyakan
Hubungan Mencair, Duta Besar Iran untuk Arab Saudi akan Berangkat ke Riyadh
Iran Tangkap Delapan Orang Asing Setelah Penembakan Fatal di Kuil Syiah
Untuk diketahui, Asyura merupakan peringatan untuk mengenang kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib, yang dianggap sebagai salah satu orang suci.
Bagi Syiah, mengenang Hussein adalah peristiwa emosional dengan menceritakan kembali peristiwa kematiannya dalam Pertempuran Karbala, Irak.
Menurut Shafqat, ledakan itu terjadi ketika prosesi Muslim Syiah melewati lingkungan padat, Muhajir Colony. Dia mengutuk serangan itu dan meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan keamanan pada prosesi yang juga dilakukan di bagian lain negara itu.
Syiah adalah mazhab minoritas di Pakistan yang mayoritasnya ialah Muslim Sunni, di mana sebagian ekstremis Muslim Sunni memandang kelompok tersebut sebagai kalangan murtad.