Rabu, 11/08/2021 16:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Mufti Yerusalem Sheikh Mohammed Hussein menyerukan untuk menolak proyek-proyek Yudaisasi di Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki oleh pemerintah Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Mufti mengatakan bahwa pendudukan Israel berencana untuk membangun lorong, koridor dan memasang lift untuk memfasilitasi akses pemukim ke masjid.
Dia menunjukkan bahwa proyek-proyek ini berarti penyitaan sekitar 300 meter persegi area masjid.
"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap properti Muslim, serta pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional yang melindungi tempat-tempat suci dan kebebasan beragama," katanya dilansir Middleeast, Rabu (11/08).
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
Ia memperingatkan bahwa tindakan terbaru pendudukan akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. "Rencana jahat ini tidak akan mengubah hak Muslim yang tidak dapat dicabut atas masjid dan wakaf mereka," ujarnya.
Pendudukan sedang berlangsung dalam ekspansionisme Yudaisasi dengan paksa, tambahnya. "Ini adalah retensi perang komprehensif pendudukan di semua situs suci Islam di Palestina sebagai bagian dari kebijakannya untuk Yahudisasi tanah yang diduduki."
Rencana Israel untuk merebut Masjid Ibrahimi bertentangan dengan hukum internasional. Pada 2017, UNESCO memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron sebagai situs warisan Palestina.
Proyek Yudaisasi sedang dioperasikan oleh Departemen Teknik dan Konstruksi Kementerian Keamanan Israel di bawah pengawasan administrasi sipil Israel, yang diperkirakan akan berlangsung sekitar enam bulan.