Kamis, 29/07/2021 13:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa mereka memiliki keyakinan pada kepemimpinan Tunisia untuk mengatasi keadaan saat ini, sambil mendesak masyarakat internasional untuk mendukung Tunisia.
"Pemerintah menegaskan kembali kepercayaannya pada kepemimpinan Tunisia untuk mengatasi keadaan ini dan mencapai kehidupan yang layak dan kemakmuran bagi rakyat Tunisia yang bersaudara," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dilansir Middrleerast, Kamis (29/07).
Pemerintah Saudi meminta masyarakat internasional untuk mendukung Tunisia di masa sulit ini untuk menghadapi tantangan kesehatan dan ekonomi yang menantang.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal Bin Farhan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negaranya "ingin menjaga stabilitas dan keamanan Tunisia, dan mendukung semua aspek yang akan membantu Tunisia mencapai ini.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Pada Minggu malam , Presiden Tunisia Kais Saied menggunakan Pasal 80 konstitusi untuk memberhentikan Perdana Menteri Hicham Mechichi, membekukan kerja parlemen selama 30 hari, mencabut kekebalan para menteri, dan mengangkat dirinya sebagai kepala otoritas eksekutif hingga pembentukan sebuah pemerintahan baru.
Ketua Parlemen dan pemimpin gerakan Ennahda, Rached Ghannouchi, mengutuk langkah itu sebagai `kudeta`.
Ini terjadi setelah protes keras pecah di beberapa kota Tunisia yang mengkritik penanganan pemerintah terhadap ekonomi dan virus corona . Demonstran menyerukan agar parlemen dibubarkan.