Petani India akan Mulai Aksi Duduk Protes UU Pertanian Baru

Kamis, 22/07/2021 10:56 WIB

New Delhi, Jurnas.com - Petani India, yang memprotes tiga undang-undang pertanian baru negara itu akan memulai aksi duduk di dekat parlemen di pusat ibu kota New Delhi dalam upaya menekan pemerintah agar mencabut undang-undang, yang mengancam mata pencaharian mereka.

Dalam protes petani terlama terhadap pemerintah Perdana Menteri India, Narendra Modi, puluhan ribu petani telah berkemah di jalan raya utama menuju New Delhi selama lebih dari tujuh bulan.

Saat sesi monsun parlemen India dimulai minggu ini, beberapa petani yang memprotes mencoba berbaris menuju distrik utama pemerintah, tetapi mereka dihentikan oleh polisi hanya beberapa mil dari parlemen.

Pada Kamis (22/7), 200 pengunjuk rasa akan berkumpul di Jantar Mantar, sebuah observatorium besar era Mughal di pusat kota New Delhi yang berfungsi ganda sebagai tempat protes untuk berbagai alasan.

"Sepanjang sesi monsun parlemen, 200 petani akan pergi ke Jantar Mantar setiap hari untuk mengadakan parlemen petani untuk mengingatkan pemerintah tentang permintaan kami yang sudah lama tertunda," kata Balbir Singh Rajewal, seorang pemimpin petani terkemuka.

Sesi monsun parlemen akan berakhir pada awal Agustus.

Setelah negosiasi yang diperpanjang, polisi Delhi setuju membiarkan 200 petani berkumpul pada siang hari di Jantar Mantar, tetapi pengunjuk rasa harus mengikuti pedoman virus corona yang dikeluarkan oleh Otoritas Manajemen Bencana Delhi, kata sebuah pernyataan pemerintah.

Pada akhir Januari, ribuan petani yang marah bentrok dengan polisi setelah mengemudikan traktor mereka ke penghalang keamanan. Seorang pengunjuk rasa tewas, dan lebih dari 80 petugas polisi terluka di seluruh kota.

Petani mengatakan undang-undang tersebut menguntungkan pengecer swasta besar yang, sebelum undang-undang baru, tidak diizinkan untuk membeli barang pertanian di luar pasar gandum grosir yang diatur pemerintah.

Pemerintah mengatakan undang-undang tersebut, yang diperkenalkan pada September 2020, akan membebaskan petani dari keharusan menjual produk mereka hanya di pasar grosir yang diatur.

Ia berpendapat petani akan mendapatkan keuntungan jika pedagang besar, pengecer dan pengolah makanan dapat membeli langsung dari produsen. (Reuters)

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih