Survei Membuktikan, Publik Lebih Pilih Ganjar Pranowo jadi Presiden RI

Sabtu, 03/07/2021 16:05 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden RI bila pemilihan presiden (Pilpres) diadakan saat ini.

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago saat merilis hasil survei tentang elektabilitas Capres 2024 (Top Of Mind) mendatang, Sabtu (3/7).

"Top of Mind ini adalah pertanyaan yang betul-betul selama ini kita pahami semua, spontan yah. Ini menjawab tanpa kita menyodorkan namanya dahulu, ada kartu bantu jadi publik menjawab dengan refleks tanpa menyodorkan nama," kata dia melalui live streaming di Youtube Voxpol Center Official.

Pangi menjelaskan, pertanyaan yang diberikan adalah jika pemilihan presiden dilaksanakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih. 

Setelah Ganjar Pranowo, ada Joko Widodo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.

"Ganjar Pranowo sebanyak 17,3%, Joko Widodo 16,8%, Prabowo Subianto 16,5%, Anies Rasyid Baswedan 13,7%, Sandiaga Uno 8,3%, dan Ridwan Kami 3,9%, dan AHY 3,3%," jelasnya.

Survei dilakukan selama 10 hari sejak 22 Juni-01 Juli 2021. Metodenya wawancara melalui telepon memanfaatkan database 32.009 nomor handphone yang dimiliki Voxpol Center yang sebelumnya dibentuk dengan metode multistage random sampling memperhatikan proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di tiap provinsi.

Sampel menjangkau 34 provinsi se-Indonesia yang terdistribusi secara proporsional dari besaran jumlah pemilih. Respondennya 1.200 orang dengan proporsi 50% laki-laki dan 50% perempuan dengan pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling, margin of error sebesar kurang lebih 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%.

 

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara