Ternyata Ini Alasan Permintaan Jamur Meningkat di Masa Pandemi COVID-19

Kamis, 24/06/2021 11:25 WIB

Sleman, Jurnas.com - Potensi bisnis budidaya jamur sangat menjanjikan saat ini. Pasalnya permintaan pasar begitu besar, hal ini dipengaruhi oleh tren perubahan pola konsumsi masyarakat di era pandemi COVID-19.

Jamur kini ditempatkan sebagai salah satu pangan alternatif yang digemari, tak ayal jika di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Makassar menjamur restoran berbahan baku jamur.

Peningkatan permintaan pasar komoditas hortikultura yang satu ini di masa pandemi diraskan petani jamur milenial asal Bantul-Yogyakarta Listya Minarti. Dia mengatakan, akhir-akhir ini kewalahan menghadapi permintaan konsumen jamur.

"Permintaannya itu sampai 200 kg sehari, sementara saya hanya mampu nyiapin sekitar 90 kg, memang banyak banget permintaannya," kata Lulusan Ilmu Biologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Makanya saya berencana kedepannya nanti akan mengedukasi ibu-ibu rumah tangga untuk budidaya jamur di rumah yang bisa panen setiap saat. Semoga Kementan bisa membantu membangun rak jamur dari baja ringan," harap dia.

Dirjen Hortikultura, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Tommy Nugraha mengapresiasi petani muda yang melirik budidaya jamur. Pasalnya, potensi ekspor jamur masih cukup bagus.

"Pokoknya saya jempol dua kalau ada anak muda yang memilih budidaya jamur, ini baru namanya out of the box, karena saya yakin sekali ini potensi pasarnya sangat bagus," ujar Tommy.

Ratijo pemilik restoran jamur dan agrowisata Je Jamuran yang berlokasi di Sleman-Yogyakarta, patut ditiru oleh anak muda.

Sebelum membangun rumah produksi dan restoran jamur, dulunya Ratijo seorang karyawan sebuah perusahaan pengelolaan jamur di Dieng-Jawa Tengah. Karena ingin usaha mandiri, pada tahun 90-an, Ratijo memberanikan diri untuk mundur dari tempat kerjanya dan merintis usaha jamur bersama istrinya.

"Ya, awalnya memang berat, tapi saya berfikir jika kita menjadi karyawan terus, maka kita tidak bisa menikmati kehidupan yang lebih baik, apalagi membahagiakan banyak orang. Sejak saat itu saya memutuskan membangun usaha ini, istri saya juga sangat mendukung, dan saya rasa dia ahlinya meracik bumbu," ungkap Ratijo.

Pemilik usaha Je Jamuran itu juga tak menampik jika di era 90-an saat ingin belajar budidaya jamur sangatlah sulit, karena akses transportasi dan informasi tidaklah semudah saat ini.

"Kalau dulu, saya itu pernah berkunjung ke salah satu tempat produksi, rencananya mau nambah ilmu, tapi ndak dibolehin liat caranya, ya hanya sekedar lihat tempatnya saja terus pulang. Sejak itu saya berjanji jika nanti sukses saya ingin membagi semua ilmu budidaya jamur. Saya percaya, semakin banyak membagi, ilmu maka semakin banyak rezeki," tutupnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2