Minggu, 20/06/2021 11:37 WIB
Yerusalem, Jurnas.com - Israel mengutuk presiden Iran yang baru terpilih, Ebrahim Raisi, dengan mengatakan dia adalah presiden paling ekstrem dan berkomitmen untuk segera memajukan program nuklir Teheran.
"Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai Jagal Teheran, adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Dia berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan kampanye teror globalnya," kata Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid di Twitter pada Sabtu (19/6).
Sebuah pernyataan terpisah dari Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pemilihan Raisi harus menimbulkan keprihatinan serius di antara komunitas internasional.
Pemerintah baru Israel, yang dilantik pada Minggu, mengatakan akan keberatan dengan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan musuh bebuyutannya, Iran.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Mahasiswa Memblokir Universitas Sciences Po Paris karena Perang Gaza
Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri karena Kegagalan pada 7 Oktober
Israel melihat Iran yang bersenjata nuklir sebagai ancaman eksistensial. Teheran membantah mencari senjata nuklir.
Mengikuti garis kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintahan mantan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan: "Lebih dari sebelumnya, program nuklir Iran harus segera dihentikan, dibatalkan seluruhnya dan dihentikan tanpa batas."
"Program rudal balistik Iran harus dibongkar dan kampanye teror globalnya dilawan dengan keras oleh koalisi internasional yang luas," sambungnya.
Raisi, seorang hakim garis keras yang berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) atas pelanggaran hak asasi manusia, memperoleh kemenangan seperti yang diharapkan pada hari Sabtu dalam pemilihan presiden Iran setelah kontes yang ditandai oleh apatis pemilih atas kesulitan ekonomi dan pembatasan politik. (Arab News)
Keyword : Ebrahim RaisiIsraelIranSenjata Nuklir