Jum'at, 18/06/2021 09:15 WIB
Washington, Jurnas.com - Gedung Putih akan mempertimbangkan mengatur pembicaraan antara Presiden Joe Biden dan mitranya dari China, Xi Jinping, saat kedua negara berdebat mengenai masalah-masalah termasuk hak asasi manusia.
Penasihat keamanan nasional Biden pada Kamis (17/6) Jake Sullivan, mengatakan bahwa kedua pemimpin akan "mengetahui di mana kita berada dalam hubungan".
Beijing marah atas komunike yang dikeluarkan atas desakan Biden oleh para pemimpin Kelompok Tujuh pada Minggu. Itu memarahi negara itu atas hak asasi manusia di wilayah Xinjiang dan Hong Kong sementara juga menuntut penyelidikan penuh dan menyeluruh tentang asal-usul COVID-19 di China.
"Segera kami akan duduk untuk mencari cara yang tepat bagi kedua presiden untuk terlibat," kata Sullivan kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
"Bisa berupa panggilan telepon, bisa jadi pertemuan di sela-sela KTT internasional lainnya, bisa juga hal lain."
Biden dan Xi keduanya diperkirakan akan menghadiri pertemuan G20 pada Oktober yang diselenggarakan oleh Italia, salah satu tempat yang memungkinkan untuk pembicaraan semacam itu. Sullivan mengatakan belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Ditanya apakah dia akan meminta Xi untuk mendorong penyelidikan asal-usul COVID-19, Biden pada Rabu mengatakan kepada wartawan, "Kami saling mengenal dengan baik; kami bukan teman lama. Ini hanya bisnis murni." (Reuters)
Keyword : ChinaJoe BidenAmeirka SerikatXi Jinping