Selasa, 01/06/2021 16:06 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel berusaha untuk menutup media sosial setelah warga Palestina berkebangsaan Israel mengadakan protes terhadap serangan Israel di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza di bawah blokade.
Menurut pers Israel, Benjamin Netanyahu berusaha memblokir media sosial selama serangan di Gaza pada 10-21 Mei.
"Para pejabat mengatakan Netanyahu merekomendasikan pemblokiran media sosial dua kali, tetapi sarannya ditolak oleh Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit dan pejabat keamanan," bunyi laporan itu dilansir Middleeast, Selasa (01/06).
Menurut laporan itu, Netanyahu mungkin membuat rekomendasi untuk mencegah kemungkinan kerusuhan, mengklaim bahwa orang Israel kelahiran Palestina mengatur protes melalui platform media sosial TikTok.
Terungkap, Istri Lettu Agam Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial
Tanggapan Keluarga Lettu Agam Terkait Dugaan Perselingkuhan yang Viral di Medsos
Tewaskan 33.000 Warga Palestina, Israel Masih Terus Memborbardir Gaza
Sementara itu, Walla News mengatakan bukan Netanyahu yang merekomendasikan pemblokiran media sosial, tetapi dia lebih mendukung rencana yang ditawarkan oleh pejabat keamanan.
Setidaknya 255 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza. Serangan Israel di Tepi Barat juga menewaskan sedikitnya 34 warga Palestina sejak 13 April.
Serangan Israel terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir, yang berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei.
Keyword : Benjamin Netanyahu PM Israel Media Sosial