Sabtu, 29/05/2021 19:50 WIB
London, Jurnas.com - Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengaku merasa kasihan dengan pelaku bom bis Dortmund, saat menghadapinya di pengadilan.
Tuchel yang saat ini sedang mempersiapkan timnya untuk final Liga Champions kontra Manchester City, bertanggung jawab atas Borussia Dortmund ketika bis yang mereka tumpangi diserang bom paku pada April 2017 silam.
Tuchel mengaku trauma atas peristiwa tersebut, tetapi masih bisa merasakan kasihan terhadap pelaku bom Sergej Wenergold.
"Masih sampai hari ini, saya tidak merasakan bahaya yang kita hadapi. Saya masih bisa melihat paku yang menempel di bus," kata Tuchel kepada Telegraph pada Sabtu (29/5).
Dibidik MU, Thomas Tuchel Kabarnya Tertarik
MU Tetapkan Banderol Rp995 Miliar untuk Jadon Sancho
Sancho Lega Bisa Kembali ke Puncak Performa
"Mudah-mudahan, suatu hari tidak akan datang, tapi ini bukan karena saya memikirkannya ketika saya pergi ke bis, ketika saya melewati kerumunan. Entah bagaimana tidak. Sebenarnya saya tidak menunggu. Saya tidak ingin itu datang. Tapi itu benar-benar tidak nyata. Itu benar-benar nyata dan sampai sekarang," sambung dia.
Tuchel bersaksi di persidangan Wenergold, yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. Dia merasa simpati alih-alih marah.
"Suatu ketika saya di pengadilan nanti untuk bertemu dengan orang yang mengaku melakukannya," kata Tuchel.
"Saya bahkan sedikit merasa kasihan padanya, dan tidak bisa merasakan amarah, seperti, `wow, apa yang bisa kamu lakukan?`," sambung dia.
Tuchel mengungkapkan bagaimana dia tidak segera pulang setelah kejadian tersebut, dan membuat khawatir keluarganya dengan bagaimana dia menanggapi trauma itu.
"Saya menyetir pulang. Saya telah menulis pesan kepadanya (istri) dan (berkata), `semuanya baik-baik saja, jangan khawatir`. Dia ada di stadion, lalu saya pulang dan manajer saya ada di sana, istri saya ada di sana," kenang dia.
Keyword : Thomas Tuchel Borussia Dortmund Bom Paku