Selasa, 25/05/2021 15:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Biro Politik Luar Negeri Hamas Khaled Meshaal mengatakan bahwa perlawanan dan pemberontakan mempersatukan warga Palestina, sementara negosiasi memecah belah mereka.
Hal itu disampaikan Khaled dalam pidato pada pertemuan populer yang diorganisir oleh Partai Keadilan dan Pembangunan di ibukota Maroko, Rabat, untuk merayakan "kemenangan" Palestina melawan tentara pendudukan Israel di Gaza.
"Mengejar fatamorgana negosiasi dengan Israel berarti kematian," katanya, "sementara perlawanan pendudukan adalah hidup, martabat dan kehormatan."
Pemimpin Hamas menegaskan kembali bahwa semua orang Palestina bersatu di belakang perlawanan mereka. Ini, jelasnya, adalah
persatuan nasional yang nyata yang didasarkan pada hak-hak dan prinsip-prinsip rakyat kita, serta konfrontasi tanpa akhir dengan penjajahan.
PBB: Israel Tahan Lebih dari 800.000 Warga Palestina di Wilayah Pendudukan
Israel Tarik Pasukan dari Jenin Tepi Barat
Tentara Israel Tembak Mati Dua Warga Palestina di Dekat Nablus
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Pembangunan dan Kepala pemerintahan Maroko, Saadeddine Othmani, memuji perlawanan Palestina.
"Perlawanan Palestina mencapai kemenangan yang jelas," kata Othmani. "Kami mengucapkan selamat kepada perlawanan Palestina, Muslim dan orang-orang merdeka di seluruh dunia atas kemenangan ini," tambahnya.
Pemberontakan Al-Aqsa menghidupkan kembali perlawanan dan ketahanan"
tidak hanya di antara orang-orang Palestina, lanjutnya, tetapi untuk seluruh umat (komunitas Muslim).
Othmani menekankan: "Semua orang Maroko, termasuk Raja, pemerintah dan rakyat sedang menunggu hari ketika Palestina dibebaskan. Pertempuran Pembebasan pasti akan datang."
Berbicara pada pertemuan yang sama, Uskup Agung Gereja Ortodoks Yunani Palestina, Atallah Hanna, mengatakan: "Kami tidak akan mengibarkan bendera penyerahan diri dan kami tidak akan lemah atau putus asa seperti yang telah direncanakan bagi kami."
"Orang-orang Palestina menjadi sasaran semua cara yang tidak manusiawi dan tidak beradab yang membuktikan kebrutalan dan rasisme pendudukan."
Keyword : Kelompok Hamas Warga Palestina Militer Israel