Minggu, 23/05/2021 16:23 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus AMI menyampaikan tiga kunci PKB hingga sukses masuk jajaran tiga besar elektabilitas nasional dalam berbagai survei.
"Kita dalam posisi yang baik, konsisten dalam tiga besar. Kadang di atas Golkar, kadang di atas Gerindra. Harapan kita bisa mengalahkan PDIP. Kita harus tangkap makna hasil survei ini dalam praktik politik,” ujar Gus AMI saat Halal Bihalal Idul Fitri 1442 H secara virtual dengan DPC-DPC dan DPW se-Indonesia, Minggu (23/5/2021).
Gus AMI pun menyebut tiga hal yang menjadi kunci dalam memajukan PKB kedepan. Pertama, PKB harus selalu hadir melayani masyarakat. Kedua PKB harus aktif dalam aksi sosial bersama milenial, dan ketiga harus mempunyai struktur yang kokoh.
Terkait kepedulian bersama masyarakat, Gus AMI menyatakan banyak yang telah dilakukan PKB, seperti menjadi inisiator dan mewujudkan Undang-Undang Pesantren, undang-undang yang berpihak kepada rakyat.
Tanggapan Anies soal Nasdem dan PKB dukung Prabowo
Prabowo penasaran dengan Ilmunya Cak Imin
Setelah terpilih, Prabowo Subianto bertemu dengan Cak Imin di DPP PKB
"Kita hadir melayani dan membuat program-program yang nyata,” tuturnya.
Menurut Wakil Ketua DPR-RI Bidang Korkesra ini, politik kehadiran sangat penting dalam memajukan PKB kedepan.
"Kehadiran politik dalam kebijakan dan pemerintahan, kehadiran kumpul di masyarakat. Orangnya hadir menyapa, berkomunikasi, muncul di media publik. Tidak ada tempat strategis tanpa muncul gambar PKB,” kata Gus AMI.
Hal Kedua terkait komitmen sosial, Gus AMI mengatakan hal ini sudah menjadi tren. Dalam berbagai survei, saat ini kaum muda memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
"Ini kelompok milenial, kaum muda harus kita rebut. PKB harus menjadi parpol terdepan dalam hal kepedulian. Ini karena generasi milenial trennya memiliki rasa peduli yang tinggi, tren sosial, solidaritas, bantuan, penggalangan dana. Kalau tren ini meningkat, PKB harus hadir dalam peningkatan komitmen kepediulian ke rakyat,” urainya.
Poin penting ketiga, kata Gus AMI, warna politik di Indonesia saat ini sangat beragam. Bahkan, kampus pun sudah menjadi kekuatan politik. Begitu pula media massa. Semua pertempuran itu dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan.
"Ujungnya ada Pemred jadi dubes. Saya ingin jalur politik to get power, harus melalui parpol. Kalau dengan itu tidak liar, ada kelembagaan demokrasi yang formal. Faktanya kekuatan media, kampus, LSM, kini menjadi kekuatan parpol. Kekuatan lebih PKB yang tidak bisa ditandingi yaitu kekuatan struktur pengurus sampai level terbawah,” tandas Gus AMI.