Mentan Syahrul Lantik Kepala Badan Karantina Pertanian yang Baru

Jum'at, 21/05/2021 01:46 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melantik Bambang sebagai Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) pada Kamis (20/5), menggantikan Ali Jamil, yang menjadi Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP), Kementerian Pertanian (Kementan).

Dalam sambutannya, Syahrul meminta kepada Bambang untuk fokus pada penguatan sistem perkarantinaan guna menjamin keamanan dan kesehatan produk serta sumber daya alam hayati pertanian.

Syahrul mengatakan telah menitipkan tugas strategisnya berupa upaya peningkatan ekspor pertanian kepada Barantan. Ia berharapa program tersebut harus terus dikawal hingga akhir Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) di tahun 2024.

"Karantina pertanian bertugas memastikan produk pertanian yang diekspor dapat diterima sesuai persyaratan negara tujuan. Sudah tepat disini dan terus kawal pencapaiannya," kata Syahrul.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan ekspor pertanian 2020 sebesar 15,79% dibandingkan 2019 atau mencapai Rp 451,8 triliun. Angka tersebut juga telah melawati target yang ditentukan pada roadmap Gratieks yakni dengan peningkatan sebesar 12% saja di tahap pertama.

Sementara itu, tahun 2021 target pencapaian Gratieks dipatok sebesar 20 %. Dan dengan agenda aksi berupa pencanangan desa pendukung Gratieks.

Lebih lanjut, Syahrul berpesan agar Bambang yang mulai mengemban tugas sebagai Kepala Barantan akan menjalankan tugas baru dan menantang, termasuk reformasi perlu terus dilaksanakan Barantan. Misalnya, penguatan integritas, budaya organisasi, dan penguatan profesi SDM harus menjadi perhatian.

"Saya akan terus meminta Barantan meningkatkan pelayanan fasilitasi pertanian di perdagangan global, khususnya untuk ekspor pertanian. Tiap UPT diseluruh Indonesia tetap memiliki tugas untuk mendorong ekspor di Indonesia. Sekaligus melakukan perlindungan sumber daya alam hayati pertanian dari ancaman hama penyakit yang berbahaya," ujarnya.

"Dukungan kepada masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional dengan mengadopsi teknologi digital termasuk keharusan," sambungnya.

TERKINI
Postecoglou Akui Spurs Sempat Panik Ditinggal Kane Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS