Senin, 17/05/2021 14:17 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan menyayangkan pemberian izin masuknya WNA China ke Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay menegaskan, kedatangan mereka dikhawatirkan berpotensi membawa Covid-19.
“Saya benar-benar menyayangkan pemberian izin masuknya WNA China ke Indonesia di tengah situasi pandemi seperti ini. Kedatangan mereka ini tentu dikhawatirkan berpotensi membawa virus covid-19,” kata anggota Komisi IX DPR RI ini di Jakarta, Senin (17/5).
Belum lagi, masuknya WNA China dimaksudkan untuk bekerja di Indonesia. Sementara, di dalam negeri sendiri, ada banyak pemutusan hubungan kerja atau PHK, dan pekerja yang dirumahkan.
Pejabat Sebut Pasukan Rusia Masuki Pangkalan Militer AS di Niger
Sahroni Minta Polisi Gandeng PPATK Bongkar Aktor Utama Penipuan Pinjol
BTN Panggil Elkan Baggot Perkuat Garuda Muda Hadapi Guinea
“Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI. Apa sih, jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian tenaga kerja perlu terbuka terkait masalah ini,” ujarnya.
Selain itu, pentolan PAN DPR RI ini juga mengkritisi jawaban Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kedatangan TKA China ini yang dinilai tidak tepat. Persoalannya, bukanlah jenis pesawat yang mereka pakai. Tetapi, mengapa TKA asal China ini masih terus-terusan diperbolehkan masuk?
“Mau pakai pesawat reguler, pesawat carter, atau pesawat pribadi sekalipun tetap dipertanyakan masyarakat. Sebab, masyarakat berharap agar kedatangan TKA asal China ini dihentikan terlebih dahulu. Jika nanti pandemi ini telah berlalu, baru dipikirkan lagi. Adapun pekerjaan yang mungkin perlu dilanjutkan, bisa saja diberikan kepada pekerja lokal. Saya yakin, pekerja WNI bisa mengerjakannya,” tegas Saleh.
Ketua DPP PAN itu menyayangkan protes dan penolakan masyarakat seakan tidak didengar oleh pemerintah. Semakin ditolak, malah semakin banyak yang datang. Bahkan, sekali penerbangan bisa membawa ratusan rombongan.
“Menurut saya, perlu dikalkulasi untung rugi menggunakan TKA ini di Indonesia. Sebab, sejauh ini, saya belum pernah mendengar bahwa kedatangan mereka meningkatkan pemasukan negara. Setidaknya, saya belum pernah membaca laporan bahwa mereka berkontribusi dalam meningkatkan APBN,” ungkapnya.
“Kalau kontribusinya tidak signifikan, ya dihentikan aja dulu sementara. Ini demi keamanan warga masyarakat. Apalagi, belakangan ini peningkatan jumlah yang terpapar Covid-19 semakin tinggi,” pungkasnya.