Serangan Israel Tewaskan 20 Warga Palestina di Jalur Gaza

Selasa, 11/05/2021 08:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa dua puluh warga Palestina, termasuk sembilan anak, tewas di Jalur Gaza pada hari Senin (10/05).

"Mayat dua puluh martir, termasuk sembilan anak, dan beberapa orang lainnya terluka telah dibawa ke Rumah Sakit Beit Hanoun di Jalur Gaza utara," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian, dalam sebuah pernyataan.

Dilansir Middleeast, Selasa (11/05), meski pejabat itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana orang-orang itu terbunuh atau terluka, ada laporan yang beredar tentang serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari itu, kelompok-kelompok Palestina menembakkan roket ke lokasi-lokasi Israel sebagai tanggapan atas agresi Israel yang berlanjut di Masjid Al-Aqsa dan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 305 orang terluka pada hari Senin ketika pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.

Tentara Israel melaporkan bahwa tujuh roket ditembakkan dari Gaza menuju Yerusalem.

Ketegangan memuncak di daerah Sheikh Jarrah sejak pekan lalu ketika pemukim Israel mengerumuni setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.

Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan warga Sheikh Jarrah menjadi sasaran pasukan Israel. Ratusan pengunjuk rasa terluka dalam proses tersebut.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan