Rabu, 28/04/2021 10:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) akan segera mengembangkan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana.
Dalam keterangan diterima Jurnas,com, Pusvetma nantinya akan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Baru-baru ini, Kepala Pusvetma, Agung Suganda bersama tim mengunjungi langsung Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, untuk membahas detail soal pengembangan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana ini.
"Kami berdiskusi dengan rencana lebih lanjut mengenai kerja sama antara Pusvetma dengan LIPI soal pengembangan vaksin rekombinan penyakit jembrana," kata Agung.
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
Ghufron Akui Sempat Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
Sebagai informasi, penyakit jembrana adalah penyakit yang hanya menyerang sapi Bali, namun angka kesakitan yang diderita cukup tinggi. Pengendalian penyakit tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi.
Pusvetma sejatinya telah memproduksi vaksin untuk penyakit jembrana, yaitu vaksin JD Vet. Namun, metode pembuatan vaksin JD Vet masih dilakukan dengan cara konvensional, yaitu menggunakan bahan baku limpa sapi.
Demi menjawab tuntutan animal welfare, maka penggunaan vaksin jembrana konvensional dengan memanfaatkan limpa sapi itu perlu dicari alternatif lain, yaitu dengan vaksin menggunakan teknologi rekombinan.
"Saya kira vaksin jembrana rekombinan ini bisa menjadi salah satu alternatifnya untuk menghindari cara konvensional," imbuh Agung.
Lebih lanjut, ia berharap langkah kerja sama ini bisa menjadi awal pemanfaatan hasil penelitian di LIPI untuk Pusvetma, demi kepentingan kesehatan ternak di Indonesia. Karena, utamanya akan berujung pada pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.
"Semoga kerjasama ini dapat berlangsung dan memperoleh hasil maksimal bagi kedua belah pihak dan bagi bangsa Indonesia," tutur Agung.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Bioteknoligi LIPI, Endang Tri Margawati menyambut baik kerja sama pemanfaatan hasil penelitian LIPI ini. Karena riset vaksin jembrana rekombinan yang dilakukan pihaknya akan menjadi penelitian penting yang dikerjakan bersama tim.
"Karena bagi peneliti, pemanfaatan hasil penelitiannya untuk masyarakat lebih luas tentu merupakan salah satu tujuan utama dibuatnya penelitian," kata Endang.