Dukung Pengembangan KEK Mandalika, Bamsoet Dorong Pembangunan Homestay

Minggu, 11/04/2021 12:18 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong agar pengembangan homestay di Lombok dimasifkan, khususnya di sepanjang jalan Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Pantai Kuta di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Selain membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, juga untuk memanjakan para wisatawan yang datang ke Lombok dalam merasakan atmosfer kejuaraan MotoGP dan World Superbike (WSBK) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika.

"Ketersediaan kamar hotel bintang dan non bintang di NTB sekitar 8.340 kamar. Sebagian akan terisi oleh pembalap dan official crew MotoGP dan WSBK. Sehingga perlu dikembangkan homestay berbasis pemberdayaan masyarakat lokal. Mengingat turis yang datang dari lokal dan luar Lombok untuk menyaksikan MotoGP dan WSBK bisa mencapai 160 ribu lebih," ujar Bamsoet di Jakarta usai kunjungan ke Mandalika, Minggu (11/4/21).

Bamsoet menjelaskan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah mencatat setidaknya sudah ada 1.600 kamar homestay di sepanjang jalan Bandara Internasional Lombok menuju KEK Mandalika.

Menyerap sekitar 600 lebih tenaga kerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menganggarkan dana mencapai Rp 62,22 miliar untuk membangun 915 unit rumah homestay melalui Program Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata).

"Pemerintah daerah harus terus memberikan pelatihan hospitality agar masyarakat yang menyediakan homestay bisa memberikan pelayanan prima terhadap para turis yang datang. Dari mulai standar kebersihan yang setaraf hotel, hingga ketersediaan fasilitas wifi, listrik, dan makanan," jelas Bamsoet.

Bamsoet mengingatkan, standar batas atas dan bawah harga homestay juga harus diatur. Agar jangan sampai merusak harga pasar dan saling menjatuhkan satu sama lain.

"Selain dari homestay, masyarakat juga bisa mengembangkan UMKM untuk memproduksi berbagai souvenir menarik seputar MotoGP dan WSBK. Terlebih NTB memiliki tujuh jenis kerajinan khas yang berasal dari gerabah, perak, rotan ketak, rotan bambu, kulit, tenun, dan kerajinan Sasambo. Dari ketujuh jenis kerajinan tersebut bisa dibuat produk yang unik, yang tidak ada di negara lain, yang hanya bisa ditemukan di NTB," pungkas Bamsoet.

Bamsoet juga mengapresiasi langkah MGPA sebagai Operator Event MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika, yang telah melibatkan UMKM di Lombok dalam penyediaan merchandise atau cinderamata bagi penonton/wisatawan. Termasuk memberikan pelatihan dan penyediaan platform untuk menjual produk cinderamata UMKM tersebut.

"Cinderamata adalah komponen penting dalam Industri pariwisata. Tidak lengkap rasanya berwisata tanpa ada cinderamata khas tempat wisata tersebut. Semakin unik cinderamata yang dibuat, semakin menarik minat beli turis," pungkas Bamsoet.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2