Selasa, 06/04/2021 08:16 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pihak berwenang Libya menemukan dua kuburan massal baru di kota Tarhuna, timur laut ibu kota Tripoli pada Senin (05/04) waktu setempat.
Sebuah pernyataan oleh Otoritas Umum untuk Penelitian dan Identifikasi Orang Hilang mengatakan kedua kuburan itu ditemukan di daerah Mashru`a Alrabet di Tarhuna, bekas benteng pasukan panglima perang timur Khalifa Haftar.
Dilansir Middleeast, Selasa (06/04), pernyataan itu tidak merinci berapa banyak jenazah yang digali dari dua kuburan tersebut.
Menurut sumber resmi Libya, pasukan Haftar dan milisi terafiliasi melakukan kejahatan perang dan tindakan genosida dalam periode antara April 2019 dan Juni 2020.
Tank Israel Mundur ke Gaza utara, Pesawat Tempur Menyerang Rafah
Dubes Amerika Pesimis Keanggotaan PBB Palestina Tidak Membantu Wujudkan Solusi Dua Negara
Merasa Dirugikan, Israel Mempersiapkan Serangan di Wilayah Lain di Luar Gaza
Sejak Juni, menyusul kekalahan pasukan Haftar di wilayah barat Libya, pemerintah Libya menemukan setidaknya 300 mayat di kuburan massal di Tarhuna dan selatan Tripoli.
Pada 5 Februari, kelompok politik saingan Libya sepakat dalam pembicaraan yang dimediasi PBB untuk membentuk pemerintah persatuan sementara untuk memimpin negara itu ke pemilihan Desember ini, menunjuk perdana menteri, Abdul Hamid Dbeibeh, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan baru.
Warga Libya berharap langkah itu akan mengakhiri perang saudara selama bertahun-tahun yang melanda negara itu sejak penggulingan dan pembunuhan orang kuat Muammar Gaddafi pada 2011.
Keyword : Kuburan Massal Pemerintah Libya Kejahatan Perang