SBY: TPF Munir Bernuansa Politik

Selasa, 25/10/2016 14:59 WIB

Jakarta - Polemik hilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian aktivis HAM Munir Said Thalid dinilai bernuansa politik. Sebab, TPF Munir bukan lagi bicara soal temuan dan rekomendasi.

Demikian disampaikan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penggagas TPF Munir, saat jumpa pers, di Pendopo Cikeas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/10).

Menurutnya, polemik TPF Munir dalam dua minggu terakhir dalam pemberitaan media massa telah bergeser dari konteks masalah menjadi politis.

"Kalau kita bicara tentang TPF Munir ‎temuannya dan rekomendasi, tapi saya amati ada yang bergeser. Yang tadinya legal issue menjadi bernuansa politik. Saya bukan orang baru dalam dunia perpolitikan di negeri ini, hal begitu biasa," kata SBY dalam sambutannya.

Untuk itu, kata SBY, jajaran pejabat pemerintahannya saat itu berkewajiban memberikan penjelasan sesuai dengan konteks yang relevan menjadi perhatian publik, utamanya para penggiat atau aktivis HAM.

"Saya memilih bersama mantan pejabat terkait yang bertugas bersam-sama saya untuk memmpersiapkan jawaban yang lengkap dan utuh jawaban yang berangkat dari data, fakta dan peristiwa serta logika," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, SBY didampingi para mantan pejabat terkait yang menangani TPF Munir saat itu. Mereka adalah, mantan Menkopolhulkam Joko Suyanto, mantan kepala BIN Syamsir Siregar, mantan Setkab dan juga Setneg Sudi Silalahi, mantan Kapolri dan Kabareskrim Polri Jenderal (Purn) ‎Bambang Hendarso, dan mantan Ketua TPF Munir Brigjen Pol (Purn) Marsudi Hanafi.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen