Kamis, 04/03/2021 23:23 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pihak mencintai produk dalam negeri sembari menyinggung gaungkan benci produk-produk luar negeri. PAN menganggap pernyataan Jokowi tepat untuk kondisi saat ini.
"Dengan bahasa dan narasi yang disampaikan itu sesungguhnya cukup tepat ya meskipun narasinya berbeda dengan narasi beliau sebelum-sebelumnya," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno saat dikontak, Kamis (4/3).
Eddy menilai tren impor saat ini sudah terlalu marak, termasuk belanja online. Dia menilai seharusnya bangsa ini belanja produk dalam negeri, persis yang disampaikan Jokowi.
"Karena menurut hemat kami, negara ini, bangsa ini sudah kegandrungan untuk membeli barang-barang impor, terutama mereka-mereka yang melakukan pembelian barang-barang melalui sarana online," ucap Eddy.
Jaksa Selidiki Peretasan Telepon Anggota Parlemen Oposisi Polandia saat Partainya Masih Berkuasa
Sebut Demonstrasi Ciri Demokrasi, Menlu AS Kecam Sikap Diam Mahasiswa terhadap Hamas
Netanyahu Sebut Apapun Keputusan ICC Tidak akan Pengaruhi Tindakan Israel di Gaza
"Banyak barang-barang dari China, banyak barang-barang dari negara-negara tetangga, dari Malaysia, dari Pakistan dan lain-lain itu yang dibeli dan tidak disadari bahwa itu pembeliannya adalah pembelian online yang datang dari luar negeri barang-barangnya. Jadi kita mengimpor," imbuh wakil ketua Komisi VII DPR itu.
Eddy menyebut impor itu termasuk pembelian barang-barang yang sifatnya tidak konsumtif tetapi untuk kebutuhan kesehatan hingga kebutuhan teknologi. Di satu sisi, kata Eddy, negara ini sedang defisit anggaran yang cukup besar tapi masih gemar melakukan impor produk, baik bahan baku maupun barang jadi. Karena itu, dia mendukung pernyataan Jokowi.
"Saya kira imbauan itu sangat tepat disampaikan sekarang bagaimana kita bisa memaksimalkan penggunaan produk-produk dalam negeri, apalagi kalau kita memiliki industri yang bisa memproduksi hal tersebut. Wajib rasanya kita membeli produk-produk dalam negeri mengurangi impor kita menjaga agar dalam negeri ini industrinya hidup jangan kita justru menghidupi orang-orang yang ada di luar negeri sana," sebut dia.