Kamis, 04/03/2021 21:03 WIB
Jurnas.com - Peristiwa itu terjadi pukul 15.00 pada Rabu (3/2/2021) di mana pada siswa yang berusia 18 tahun tersebut dipanggil dalam Operasi Khusus (Modifikasi Knalpot dan Pemantauan Calon SPM) setelah ditemukan `merayakan` di dua lokasi, Jalan Pantai Puteri dan Dataran Klebang.
Dilansir dari laporan Sinar Harian via World of Buzz, Kamis (4/3/2021), Kepala Departemen Penyelidikan dan Penegakan Lalu Lintas, Inspektur Hasan Basri Yahya mengatakan total 92 surat panggilan dikeluarkan untuk berbagai pelanggaran di bawah Pol 257.
Dia mengatakan dari total, 21 kasus didenda karena tidak menampilkan lisensi `P` dan `L` mereka, 17 kasus melibatkan aksesori yang tidak sempurna, dan 6 kasus melibatkan modifikasi knalpot.
“Polisi juga menyita 14 sepeda motor berbagai jenis. Kejadian ini terjadi pada 2019 dan kami siap memantau lokasi yang ditargetkan sebelum melacak rombongan mahasiswa yang terlibat,” kata Hasan.
Sebut Demonstrasi Ciri Demokrasi, Menlu AS Kecam Sikap Diam Mahasiswa terhadap Hamas
Perintahkan Pembongkaran Tenda Mahasiswa, Pemimpin Universitas Columbia Ditegur Panel Fakultas
Mahasiswa UNSOED Demo kenaikan UKT
Menanggapi lebih lanjut Hassan Basri mengatakan bahwa lima surat panggilan telah dikeluarkan untuk pelanggaran struktural atau modifikasi peralatan, tidak mengenakan helm dan tidak memiliki nomor registrasi.
“Tiga surat panggilan lagi dikeluarkan untuk setiap pelanggaran yang tidak memiliki SIM, plat nomor tidak sesuai dengan pendaftarannya, tidak ada jaminan asuransi, rem tidak berfungsi, nomor fancy, tidak ada spion samping, dan Izin Kendaraan Bermotor (LKM) habis,” katanya.
Selama operasi, tiga surat panggilan lainnya juga dikeluarkan untuk pengendara sepeda motor berusia 16 tahun ke bawah dan enam surat panggilan untuk pengendara berusia 17 tahun ke bawah, dan satu lagi untuk pelanggaran yang mengizinkan pengendara yang tidak memiliki izin.
Keyword : Operasi Khusus Sepeda Motor Siswa Hassan Basri