Minggu, 21/02/2021 07:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Israel sedang memperluas fasilitas nuklir Dimona yang terletak di gurun Negev. Hal itu diungkapkan Panel Internasional untuk Bahan Fisil (IPFM), sebuah kelompok ahli independen.
Dimona adalah fasilitas penelitian nuklir Israel. Secara resmi berganti nama setelah mendiang Presiden dan Perdana Menteri Israel Shimon Peres pada 2018. Israel mengembangkan bahan fisil untuk persenjataan nuklirnya di reaktor nuklir ini.
Dilansir Middleeast, Minggu (21/02), IPFM) menunjukkan bahwa area yang sedang dikerjakan adalah beberapa ratus meter ke selatan dan barat dari titik pemrosesan di fasilitas nuklir.
Seperti dilansir The Guardian, Pavel Podvig, seorang peneliti dengan program sains dan keamanan global di Universitas Princeton, menjelaskan bahwa perluasan itu telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
"Pembangunannya dimulai cukup awal pada 2019, atau akhir 2018, jadi sudah berlangsung sekitar dua tahun, tapi hanya itu yang bisa kami katakan saat ini," katanya Pavel.
Fasilitas nuklir rahasia yang dibangun dengan bantuan Prancis pada 1950-an telah memainkan peran kunci dalam melengkapi persenjataan nuklir Israel.
Menurut The Guardian, Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa Israel memiliki sekitar 90 hulu ledak, terbuat dari plutonium yang diproduksi di reaktor air berat Dimona .