Peringatan 76 Tahun PETA, Rektor Unhan Ungkap Heroisme Bung Karno dan Ulama

Minggu, 14/02/2021 17:09 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksmana Madya Amarulla Oktavian mengatakan para tokoh Pembela Tanah Air (Peta) menjadi dasar bagi TNI untuk mempertahankan keamanan negara dan keutuhan NKRI hingga masa depan.

Di balik pendirian Peta itu, kata Amarulla, terdapat tiga unsur penting, yaitu Bung Karno, tokoh ulama, dan Jepang. Ketiga pihak ini mendirikan Peta yang kemudian bertransformasi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saat itu 1943 ada tiga unsur utama yang berperan, yaitu peran ulama Islam, Bung Karno yang saat itu belum menjabat sebagai presiden, kemudian peran tentara Jepang," jelas Amrulla dalam acara peringatan 76 tahun Peta yang diselenggarakan Yayasan Peta secara virtual, Minggu (14/2/2021).

Amarulla memaparkan, unsur ulama Islam diwakili oleh KH Mas Mansyur dan Gatot Mangkoepradja. KH Mas Mansyur yang merupakan tokoh Muhammadiyah dan salah satu anggota Empat Serangkai Putera membawa suara kaum santri. Sedangkan Gatot Mangkoepradja menulis seracik surat kepada Panglima Tentara Jepang untuk membentuk barisan pemuda lokal untuk membela Tanah Air.

Tentara Jepang kemudian membentuk penjabaran teknis dari Tokyo untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serbuan pasukan sekutu.

"Yang sangat heroik di dalam surat itu adalah tinta yang digunakan itu berasal dari darah Raden Mangkoepradja sendiri," jelas dia.

Tak kalah penting, lanjut Amrulla, yaitu peran Bung Karno yang melakukan politik kooperatif. Bung Karno mengajak rakyat untuk menjadi tentara yang terlatih sebagai jalan menuju kemerdekaan Indonesia.

Amarulla juga menjelaskan bahwa Peta turut mengawal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Seperti salah satu komandan kompi, yaitu Chudanco Peta Latief Hendraningrat yang menjadi pengibar bendera Sang Saka Merah Putih.

"Peta juga berepran penting di dalam perjuangan 1945 sampai 1949 dengan melahirkan doktrin perang gerilya. Di sini Panglima Soedirman dan para petinggi TNI lainnya saat itu sangat memahami bagaimana perang gerilya untuk menghadapi penjajah Belanda," lanjutnya.

Kata Amarulla, Peta juga melahirkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang terdiri atas seluruh potensi kemampuan dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral, serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan keamanan negara.

"Sishankamrata ini secara hukum tertuang dalam UUD 45, dan ini penting sekali Sishankamrata masih digunakan oleh TNI. Sishankamrata ini akhirnya dijabarkan dalam UU, komponennya yaitu utama, cadangan, dan pendukung," paparnya.

"Jadi sangat penting sekali memahami Sishankamrata ini mulai dari rohnya para pejuang Peta. Di sini ada 80 ribu pasukan Peta saat itu yang berhasil membentuk 400 ribu prajurit militer," lanjut Amarulla.

Ia juga mengingatkan semangat Peta harus memperkuat karakter generasi muda Indonesia saat ini. Sebab, pada 2035, Indonesia diproyeksi mendapat bonus demografi. Angkatan kerja Indonesia yang banyak harus menjadi sumber kekuatan.

"Selain membangun intelektual, dan pengetahuannya, maka pemuda ini harus diisi juga akhlak dan mentalnya, semangat juangnya dalam bela negara. Ini adalah juga media untuk mewariskan perjuangan 1945 dari Peta," katanya.

Sementara itu, Mahasiswa S3 Unhan Hasto Kristiyanto menilai peran penting Bung Karno membuktikan bahwa Proklamator RI itu memiliki visi yang sangat kuat bagaimana Indonesia ke depan.

Mahasiswa yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menganggap visi itu bahkan sudah hidup dalam pikiran Bung Karno jauh sebelum Indonesia merdeka.

“Pembentukan Peta melaui kepeloporan Bung Karno dimaksudkan sebagai langkah strategis konsolidasi negara dalam rangka kemerdekaan Indonesia," ungkapnya.

Jauh sebelumnya, lanjut Hasto, sejak 1930-an Bung Karno telah menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia akan terjadi dalam suasana perang, ketika pasifik membara.

"Sehingga pembentukan Peta sangat penting dalam perspektif pertahanan bagi negara yang akan segera merdeka dan memerlukan hadirnya angkatan perang yang membela serta melindungi kemerdekaan Indonesia," ungkap Hasto.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2