Paulus Limu: Food Estate Sangat Berharga di Hati Masyarakat Sumba Tengah

Jum'at, 12/02/2021 13:10 WIB

Sumba, Jurnas.com - Bupati Sumba Tengah, Paulus Limu mengatakan, pengembangkan program jangka panjang food estate di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan kebijakan yang sangat mulia.

"Sejak Pak Mentan meresmikan food estate di Sumba tengah, kami sangat apresiasi karena kebijakan ini sangat mulia dan sangat berharga di hati masyarakat Sumba Tengah, karena sebelumnya kami adalah kabupaten termiskin di Indonesia, yakni 36 persen," kata Paulus saat ditemui di tengah petani Sumba Tengah, Kamis (11/2).

Paulus mengatakan, saat ini food estate di Sumba Tengah terbagi menjadi lima zona, di Desa Umbu Pabal, Desa Umbu Pabal Selatan, Desa Elu, Desa Makatakeri dan Desa Tanamodu, Kecamatan Katikutana Selatan.

"Food estate di Sumba tengah, diberikan luas lahan 5000 hektare. Sawahnya 3000 dan ladangnya 2000. Semuanya berjalan dengan baik," kata dia.

Menurut Paulus, sejauh ini para petani dan masyarakat Sumba Tengah menyambut antusias kehadiran program food estate di lima zona tersebut. Apalagi, program ini diyakini mampu menaikan taraf hidup mereka dengan mendulang hasil penen yang jauh lebih besar.

"Kalau ini bukan food estate selesai tanamnya pada akhir maret. Sedangkan kita tahu bulan Maret itu hujannya besar dan biasanya kami gagal panen. Tapi sejak ada food estate kami jadi lebih cepat untuk bertanam dan produksinya bagus. Artinya yang tidak terolah menjadi terolah. Kenapa? Karena mekanisasi masuk dan bantuan lainnya juga masuk," ujar Paulus.

Dominggus, salah satu petani di Desa Makatakeri mengatakan, food estate sangat berdampak terhadap roda ekonomi keluarga, karena biaya produksi bertani jauh lebih murah.

"Terimakasih kepada bapak Jokowi dan juga kepada Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) karena saya dibantu pupuk dan Alsintan (Alat mesin pertanian), sehingga bertanam dan panen jadi lebih cepat dan menghemat biaya," katanya.

Menurut Dominggus, penghematan biaya bisa dihitung dari proses tanam yang biasanya memakan waktu 2 hari menjadi 2 jam. Terlebih, kalau dulu, Dominggus tak pernah menggunakan pupuk, karena terkendala biaya dan ongkos pengambilan yang sangat mahal.

"Biasanya dulu tanam memakan waktu 2 hari. Saya tak bisa apa-apa karena uang terbatas. Sekarang sudah dibantu pemerintah hanya 2 jam. Belum lagi kami diberi bantuan pupuk. Saya berharap tahun depan food estate tetap berlanjut," kata Dominggus.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?