Polisi Myanmar Gebuk Demonstran, 27 Orang Ditangkap

Selasa, 09/02/2021 15:30 WIB

Yangon, Jurnas.com - Polisi Myanmar memukul mundur para demonstran yang menggelar aksi damai hari kedua di ibu kota negara Naypyitaw pada Selasa (9/2), untuk menyuarakan penolakan terhadap kudeta militer.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Facebook, kerumunan menolak dibubarkan. Akibatnya, polisi menembakkan meriam air dan berhadapan dengan kerumunan massa,

Dikutip dari Reuters, polisi menangkap sedikitnya 27 demonstran di kota terbesar kedua Mandalay, termasuk seorang jurnalis, menurut laporan organisasi media setempat.

Kerusuhan itu menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan militer, yang berlangsung hingga 2015 silam.

"Kudeta selalu muncul di pikiran kami, setiap kali kami makan, bekerja, bahkan saat istirahat," kata penduduk Yangon, Khin Min Soe.

"Kami sangat kecewa dan sedih setiap kali kami memikirkan mengapa hal ini menimpa kami lagi," sambung dia.

Pada Senin (8/2) kemarin, pemimpin sementara dari militer, Min Aung Hlaing berjanji untuk mengadakan pemilihan baru, namun malah menuai cemoohan. Dia mengulangi tuduhan kecurangan pemilu pada November lalu yang belum terbukti.

Sementara seorang aktivis tahun 1988 menyerukan kelanjutan aksi mogok oleh pegawai pemerintah selama tiga minggu lagi.

Gerakan pembangkangan sipil, yang dipimpin oleh pekerja rumah sakit, telah mengakibatkan penurunan tes virus korona. Padahal Myanmar merupakan salah satu negara terdampak terparah di Asia Tenggara dengan total 31.177 kematian dari lebih dari 141.000 kasus.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati